Suka parfum? Sudah tahu jenis-jenis parfum belum? Kalau belum, Anda wajib tahu jenis-jenis parfum yang ada di dunia. Baca ulasannya di sini agar Anda bisa lebih baik dalam memilih parfum, ya!
Siapa yang tidak suka wangi?
Rasanya jarang sekali, ya, ada orang yang tidak suka dengan wewangian atau parfum. Apakah Anda penyuka parfum juga?
Seiring dengan berkembangnya zaman, selera manusia pun semakin beragam, termasuk pada parfum. Muncul berbagai wewangian dengan aroma yang semakin lama semakin banyak jumlahnya. Saking banyaknya, tidak cukup setiap hari dalam setahun untuk mencoba semua aroma parfum yang ada sekarang.
Tahun 2023 diprediksi akan menjadi tahunnya wewangian lokal karena banyak brand kosmetik lokal yang memproduksi lini parfumnya sendiri. Sebagai pecinta parfum dan kosmetik, Anda tidak bisa melewatkan momen ini, kan? Nah, sebelum Anda memutuskan untuk membeli wewangian, Anda harus tahu jenis-jenis parfum.
Ada banyak jenis parfum, namun para ahli parfum atau perfumer sepakat membagi jenis parfum menjadi enam jenis berdasarkan tingkat keawetan aroma (longetivity) dan konsentrasi minyak esens (essential oil) yang terkandung di dalamnya.
Enam jenis wewangian tersebut adalah Eau Fraiche, EDC (Eau de Cologne), EDT (Eau de Toilette), EDP (Eau de Parfum), Perfume Oils, dan Extrait de Parfum (Parfum).
Apakah Anda sudah tahu apa perbedaan keenam jenis parfum tersebut? Jika belum, Anda wajib mengetahuinya.
Yuk, baca ulasannya berikut ini!
Eau Fraiche
Di posisi yang paling bawah, dengan keawetan aroma yang paling rendah adalah Eau Fraiche. Dalam bahasa Perancis artinya “air tawar”. Penamaan ini sesuai dengan kandungan airnya yang lebih banyak dibanding minyak essensial dan alkohol. Karena itu pula, ketahanan aroma Eau Fraiche hanya 1-2 jam saja.
Eau Fraiche mengandung 1-3% minyak esens. Sifat aromanya cenderung lebih subtle dan harganya pun terjangkau. Jadi Anda tidak perlu khawatir jika menyemprotnya beberapa kali dalam sehari.
Wewangian ini juga cocok untuk Anda yang sensitif dengan alkohol tapi ingin menggunakan parfum dengan wangi yang ringan. Di lain sisi, Anda harus menyemprot Eau Fraiche setiap jam untuk mempertahankan aromanya, karenanya wewangian ini dianggap kurang cocok untuk acara malam atau momen penting seperti kencan.
Biasanya, jenis parfum Eau Fraiche diberi label dengan nama “Body Mist/Body Spray” oleh perfumery atau perusahaan produsen wewangian.
Eau de Cologne (EDC)
Jika Eau Fraiche didominasi oleh air, EDC atau Eau de Cologne didominasi oleh alkohol. Dalam bahasa Indonesia, kita bisa menyebutnya kolonye, yaitu campuran alkohol dan minyak beraroma.
Eau de Cologne berarti “air dari Cologne”. Penamaan ini bermula dari cerita seorang tukang cukur di kota Köln, Jerman yang ingin membuat wewangian untuk seorang pria. Dalam bahasa Perancis, kota “Köln” disebut “Cologne”. Dari sinilah nama Eau de Cologne muncul.
Wewangian jenis EDC memiliki ketahanan 2-3 jam. Ada juga yang menyebutkan ketahanannya hanya 2 jam, sama seperti Eau Fraiche. Hal ini bergantung pada suhu dan jenis kulit Anda. Jika Anda berada di luar ruangan, jenis parfum yang memiliki konsentrasi minyak rendah namun kandungan alkohol dan air yang tinggi, akan mudah menguap.
Selain itu kolonye hanya mengandung 2-4% minyak esens, sisanya adalah alkohol dan air. Alasan ini pula yang menyebabkan rata-rata kolonye memiliki harga yang tidak jauh berbeda dengan Eau Fraiche. Namun ada pula yang memiliki harga lebih mahal karena kompleksitas notes aroma dan perfumer yang membuatnya.
Eau de Toilette (EDT)
Selanjutnya, ada EDT atau Eau de Toilette. Jenis parfum ini bisa dibilang yang paling sering ditemui di drugstore atau minimarket. Jenis parfum yang bisa dengan mudah Anda dapatkan dengan harga yang sangat variatif.
Sebutan Eau de Toilette berasal dari frasa dalam Bahasa Perancis yaitu “faire sa toilette“, yang artinya “bersiap-siap”. Maksudnya, bersiap-siap dengan cara mempercantik diri. Perempuan Perancis biasanya mulai mempercantik diri dengan mencuci wajah menggunakan air yang wangi. Dari sinilah penamaan jenis parfum ini didapatkan.
EDT memiliki kandungan minyak esens 5-15%, sisanya adalah alkohol dan bahan kimia lainnya. Karena kandungan minyak yang lebih tinggi, jenis parfum ini bisa bertahan 3-4 jam, lebih lama dibandingkan dengan EDC atau kolonye. Sifat aromanya pun tidak terlalu menyengat namun cukup membuat orang mengingat aroma Anda tanpa terganggu dengan aroma yang kuat.
Perbandingan konsentrasi minyak esens dalam EDT menyebabkan perbedaan harga yang variatif. Semakin tinggi kandungan essential oil di dalamnya, maka akan semakin awet aromanya. Karena itu, harganya bisa berbeda berdasarkan konsentrasi minyak esens dan campuran notes yang ada di dalamnya.
Namun, rata-rata jenis parfum ini memiliki range harga menengah, tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah.
Eau de Parfum (EDP)
Selanjutnya di posisi kedua berdasarkan keawetan dan konsentrasi wewangian, ada Eau de Parfum (EDP). Dengan konsentrasi minyak esens 15-20%, jenis parfum EDP bisa bertahan 8-12 jam, lho.
Cukup lama, ya? Anda hanya perlu menyemprotkan parfum ini 2-3 kali dalam sehari agar tetap wangi hingga malam hari.
Karena alasan tersebut, brand perfumery terkemuka seperti Dior, Channel, Giorgio Armani, YSL, dan lainnya, memilih untuk memproduksi lebih banyak wewangian dalam bentuk EDP. Hal ini yang menyebabkan harga wewangian jenis EDP tergolong pricey atau mahal. Sebab, selain ketahanan aroma dan konsentrasi minyak esens yang tinggi, banyak perfumer yang berlomba-lomba membuatnya, baik secara eksklusif atau independen. Dari kompetisi tersebut, muncullah beragam aroma baru yang kompleks dan bisa menaikkan harga EDP di pasaran.
Jika Anda suka dengan aroma yang khas, cukup kuat, dan tahan lama, Anda bisa memilih jenis wewangian ini sebagai daily scents Anda. Selain itu, tidak jarang orang membeli wewangian jenis EDP dari brand ternama hanya untuk mengoleksi botolnya. Hal tersebut terjadi karena EDP biasanya dibuat dengan ragam botol yang cantik dan unik, hingga tiap brand pun memiliki karakteristiknya sendiri yang membuat parfum mereka mudah dikenali.
Perfume Oils
Hampir sama dengan Eau de Parfum, Perfume Oils memiliki konsentrasi minyak esens yang tinggi yaitu 15-20%. Bedanya, tidak ada kandungan lain dalam Perfume Oils selain minyak esens dan minyak pembawa (carrier oil). Karenanya, Perfume Oils biasa dijual dalam ukuran kecil dan dikemas dalam botol yang lebih sederhana namun rapat.
Perfume Oils adalah wewangian yang dibuat dari ektraksi bunga, kayu, dan rempah-rempah lalu dicampur dengan carrier oil seperti minyak jojoba.
Jenis parfum ini sangat cocok untuk Anda yang sensitif terhadap alkohol, namun ingin wangi yang tahan lama. Sebab, Perfume Oils memiliki ketahanan yang mirip dengan Eau de Parfum, yaitu 8-12 jam. Harganya pun relatif lebih murah dibandingkan dengan Eau de Parfum yang menggunakan campuran alkohol.
Namun, Anda perlu memastikan kandungan minyak esens atau ekstrak yang digunakan, karena ada beberapa jenis aroma yang terlalu kuat dan tidak baik untuk hidung Anda.
Extrait de Parfum (Parfum)
Di posisi teratas ada Extrait de Parfum. Sesuai namanya, Extrait de Parfum atau ekstrak parfum adalah wewangian dengan konsentrasi minyak esens yang paling tinggi, yaitu 20-30% yang dicampur dengan alkohol dan bahan kimia lainnya.
Jenis wewangian Extrait de Parfum biasanya bertahan minimal 12 jam, dan bahkan ada yang aromanya awet hingga 24 jam bergantung pada suhu dan kondisi kulit Anda. Jika Anda meggunakan wewangian Extrait de Parfum dalam kondisi kulit lembab, biasanya aromanya akan lebih tahan lama.
Cara penggunaan jenis parfum ini juga berbeda dibandingkan dengan jenis lainnya. Anda harus mengocok dahulu sebelum menyemprotnya agar minyak esens di dalamnya bisa tercampur dengan baik.
Kandungan minyak esens yang tinggi dan alkohol yang lebih sedikit dibanding jenis wewangian lain, membuat Extrait de Parfum dilabeli dengan harga yang cukup mahal, bahkan hingga 2-3 kali harga EDP. Karena itu, ada beberapa brand yang menawarkan alternatif Extrait de Parfum pada varian parfum best seller mereka.
Namun, ada juga brand yang sukses dengan jenis Extrait de Parfum kemudian membuat versi EDP. Hal ini karena tidak semua orang bisa beradaptasi dengan aroma Extrait de Parfum yang kuat, tetapi mereka ingin merasakan aroma parfum yang lebih subtle misalnya dalam versi EDP atau EDT.
Jadi, jika Anda tidak suka dengan aroma kuat dalam waktu yang lama, sebaiknya Anda pertimbangkan lagi untuk membeli jenis parfum ini. Sebaliknya, bila Anda suka dengan parfum beraroma kuat dan tahan lama hingga sehari semalam, Anda wajib mencoba jenis parfum Extrait de Parfum.
Sudah jelas, kan, ladies and gentlement?
Setiap jenis parfum memiliki nilai positif dan negatifnya masing-masing. Semuanya bergantung pada keinginan dan kondisi Anda. Nah, agar tidak bingung, kami berikan rangkuman artikel ini dalam bentuk visual yang lebih mudah dipahami.
Lebih jelas, ya?
Dengan mengetahui jenis-jenis parfum, Anda bisa menentukan parfum yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda. Anda juga bisa memulainya dengan membeli tester atau vial-nya terlebih dahulu sebelum membeli jenis parfum keinginan Anda dalam full size.
Tapi, jangan lupa untuk memperhatikan kondisi parfum yang Anda punya secara berkala, ya. Karena setiap jenis parfum memiliki masa penyimpanan atau expired date yang berbeda. Ketika sudah melewati masa primanya, parfum bisa berubah warna, tekstur, dan aroma. Jika sudah begitu, performa parfum Anda akan berkurang, dan bisa jadi membahayakan indera penciuman Anda.
Akhir kata, semoga Anda bisa menemukan parfum yang cocok, ya!
Happy cuan!