Saat mengunjungi mal-mal besar di ibu kota, biasanya kamu akan menemukan banyak sekali barang-barang bermerek di sana.
Salah satu barang bermerek yang sering kali diburu oleh orang-orang penyuka barang-barang branded adalah Louis Vuitton.
Siapa yang tidak mengenal nama besar yang berasal dari Prancis ini?
Memang sudah tidak asing lagi dengan brand yang satu ini, bahkan bagi mereka yang tidak menyukai maupun tidak update mengenai barang-barang branded.
Popularitas LV yang sangat mendunia menjadikan pendiri pemiliknya sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
Pemilik dari brand kenamaan LV ini adalah Bernard Arnault, yang pernah tercatat sebagai orang paling kaya di dunia, mengalahkan Bill Gates, Elon Musk, Warren Buffett, dan juga Jeff Bezos.
Pencapaian Arnault dalam membawa bisnisnya menjadi salah satu kerajaan bisnis yang paling mumpuni di dunia tentu saja tidak selalu mulus.
Jatuh bangun berkali-kali tidak menyurutkan semangat Arnault dalam membangun dan mengembangkan bisnisnya hingga sebesar sekarang.
Latar Belakang Perjalanan Bisnis Bernard Arnault
Pebisnis sukses yang memiliki nama lengkap Bernard Jean Etienne Arnault ini lahir pada 5 Maret 1949.
Arnault sebenarnya memiliki background pendidikan yang jauh dari kata fashion maupun bisnis.
Namun, darah bisnis dari keluarga sepertinya memang melekat erat pada Arnault.
Orang tua Arnault menjalankan bisnis di bidang konstruksi dengan nama Ferret-Savinel.
Arnault berkuliah di Jurusan Teknik Mesin di Ecole Polytechnique dan berhasil lulus dari sana pada 1971.
Setelah lulus, Arnault membantu mengembangkan dan mengambil alih bisnis keluarganya pada usia 25 tahun.
Ambisi anak muda yang sedang membara membuat Arnault sangat ingin mengembangkan bisnis keluarganya hingga ke seluruh dunia.
Dan ambisi tersebut pula yang kemudian membawanya ke Amerika Serikat pada 1981.
Setelah kepindahannya ke AS, Arnault merubah ambisinya dan memutuskan untuk menjalankan bisnis di bidang lain, yaitu fashion.
Ide tersebut muncul secara tidak disengaja ketika dia bertanya kepada supir taksi, apakah supir tersebut tahu siapa nama Presiden Perancis.
Jawaban supir taksi tersebut teryata cukup mengejutkan dan membuatnya tersadar akan satu hal yang sangat penting bagi pekembangan bisnisnya hingga saat ini.
Supir taksi tersebut menjawab bahwa dia tidak mengetahui siapa nama Presiden Perancis, namun dia tahu tentang Christian Dior.
Jawaban tersebut yang menyadarkan Bernard Arnault bahwa Perancis memang sangat terkenal dengan fashion-nya.
Dari sinilah ide bisnis fashion muncul dan akhirnya Arnault yakin akan keputusannya untuk mendirikan bisnis fashion-nya sendiri.
1. Pengakuisisian Christian Dior
Pada mulanya, Arnault adalah seorang CEO dari Ferinel, sebuah perusahaan keluarganya yang bergerak di bidang akomodasi liburan.
Di bawah kepemimpinannya, Arnault mampu bembawa Ferinal menjadi perusahaan yang sukses besar.
Dengan kegigihan dan kecerdikannya, Arnault juga mampu mengembangkan bisnis propertinya di AS hingga yang juga sukses besar.
Pada 1983 terjadi perubahan skenario politik di Perancis yang membuat Arnault harus kembali ke Perancis.
Di Perancis, Arnault kemudian tertarik pada peluang yang terihat sangat menguntungkan ketika perusahaan Boussac Saint-Freres mengalami kebangkrutan.
Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang fashion dan tekstil, di mana rumah mode Christian Dior bernaung.
Bekerja sama dengan Antoine Bernheim, Arnault kemudian mengakuisisi perusahaan Boussac, lalu menjual sebagian besar aset perusahaan hingga hanya menyisakan Christian Dior.
Dari sini Bernard Arnault kemudian mengembangkan kembali brand Christian Dior hingga menjadi sangat terkenal seperti saat ini.
Kekayaan Bernard Arnault juga semakin meningkat karena popularitas brand yang sudah semakin mendunia ini.
2. Investasi di LVMH
Karena kemampuan dan kredibilitasnya dalam berbisnis sudah tidak diragukan lagi, Arnault bahkan diundang secara khusus untuk berinvestasi di LVMH.
Perusahaan fashion terbesar di Perancis dan dan juga dunia ini memang sangat terlihat sangat menjanjikan sehingga Arnault pun tak menyia-nyiakan kesempatan bagus ini.
Pada 1987 Arnault memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan LV ini bersama Guinness plc dan memiliki saham sebesar 24% di sana.
Seiring dengan berjalannya waktu, Arnault terus membeli saham hingga menguasai banyak saham di LV.
Diketahui, hanya dalam waktu 2 tahun atau tepatnya pada tahun 1989, Bernard Arnault berhasil menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan LV.
Arnault resmi memiliki 43,5% saham LV dan juga berhasil terpilih untuk menduduki jabatan ketua dewan manajemen eksekutif.
Setelah resmi menjadi pemilik Louis Vuitton, Arnault tetap bekerja keras bersama timnya untuk terus meningkatkan kualitas dan pendapatan LV.
Kerja kerasnya terbukti sukses dilihat dari betapa brand LV saat ini sangat menguasai pasar barang-barang branded..
Kualitas menjadi hal yang sangat dijaga oleh perusahaan ini karena itulah yang membuat semua produk LV menjadi sangat eksklusif dan bernilai sangat mahal.
Bukan hanya barang-barang fashion-nya saja, LV juga kemudian berkembang menjadi brand barang paling dicari dan mahal di dunia saat ini.
3. Mengakuisisi Brand Besar Lainnya
Bos Louis Vuitton ini memang seorang pebisnis sejati di mana dia bisa melihat peluang bisnis dengan sangat lihai.
Hal tersebut terbukti dari setiap langkahnya dalam mengakuisisi puluhan brand besar dan popular lainnya di dunia.
Proses akuisisi tersebut tentu saja membuat perusahaannya semakin besar dan berkembang.
Kerajaan bisnis LV saat ini bahkan mencakup dalam berbagai bidang.
Beberapa perusahaan dengan brand ternama yang berhasil diakuisisi diantaranya Sephora, Guerlain, Marc Jacobs, Loewe, Thomas Pink, dan masih banyak yang lain.
Hingga saat ini, anak perusahaan LVMH sudah berjumlah lebih dari 70 yang tersebar di seluruh dunia.
Tak mengherankan kemudian untuk menyebut kerajaan bisnis LV menjadi salah satu kerajaan bisnis paling besar dan berpengaruh di dunia.
Bahkan pada 2019, Arnault juga baru saja mengakuisisi Tiffany & Co.
Proses akuisisi tersebut tentu saja menambah jumlah pemasukan kerajaan bisnis LVMH mengingat Tiffany & Co juga termasuk salah satu perusahaan besar di dunia.
Kekayaan Bernard Arnault
Proses akuisisi yang terus dilakukan oleh Bernard Arnault, membuat LV semakin besar sehingga mampu membuat Arnault tercatat sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes.
Kekayaan pemilik Louis Vuitton ini ditaksir mencapai $198.5 miliar pada akhir 2021.
Angka tersebut juga menjadikannya sebagai orang terkaya kedua di dunia setelah Elon Musk.
Selain karena kegigihan dan kepiawaiannya dalam berbisnis, Arnault juga dikenal sebagai pemimpin yang sangat memperhatikan kinerja karyawannya.
Designer dan orang-orang yang bertanggung jawab dalam produksi produk-produk LV memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga kualitas produk perusahaannya.
Itulah mengapa, Arnault juga menaruh perhatian lebih pada mereka untuk memastikan kualitas produk sesuai dengan ketentuan perusahaan.
Selain itu, meskipun sudah sukses besar dalam menjalankan bisnisnya, Arnault juga sebisa mungkin tidak kehilangan kontak dengan perusahaan yang sudah susah payah dia bangun.
Itulah mengapa meskipun statusnya sudah sebagai pemilik LV, Arnault akan terus teliti dalam menjalankan perusahaannya untuk memastikan semua berjalan dengan baik.