
Berbagi atau beramal adalah satu pos penting dalam keuangan. Namun, tidak semua orang mau menyalurkan dana amalnya melalui lembaga sosial, meskipun hal tersebut bisa sangat memudahkan. Satu di antara banyak penyebabnya ialah karena orang takut dengan penyalahgunaan akibat tidak adanya transparansi dalam program amal di tempat mereka menitipkan dana amalnya. Mereka enggan memberikan dana amal karena takut dana tersebut tidak tepat sasaran.
Keengganan tersebut sangat wajar. Seperti rahasia umum, sering terjadi penyaluran bantuan sosial yang kurang tepat sasaran oleh lembaga sosial pemerintah. Orang mampu diberi lebih, orang kurang mampu diberi sedikit. Apalagi lembaga sosial lainnya?
Faktanya, jika Anda ingin cara lebih mudah untuk menyalurkan dana amal, lembaga sosial adalah jawabannya. Anda tidak perlu mencari orang yang membutuhkan, cukup memberikan dana amal Anda kepada mereka. Lalu, para petugas lembaga sosial yang akan menyalurkannya pada orang-orang yang membutuhkan sesuai dengan data mereka.
Tentu saja data tersebut tidak diperoleh dengan mudah. Mereka harus melakukan observasi, wawancara, hingga survei langsung kepada penerima bantuan. Hal inilah yang sangat menguras waktu, tenaga, dan pikiran, yang membuat sebagian besar donatur kesulitan. Namun, bagi lembaga sosial, hal tersebut adalah pekerjaannya, tanggung jawab yang harus mereka lakukan agar dana amal bisa diterima oleh orang yang tepat.
Ditambah lagi, setiap lembaga sosial memiliki cara kerjanya sendiri agar dana amal bisa tersalurkan dengan baik. Nah, sebagai donatur, Anda wajib mengetahui dan memahami cara kerja program bantuan sosial tersebut agar dana amal Anda bisa tepat sasaran.
Cara Kerja Program Bantuan Sosial
Berikut cara kerja program bantuan sosial yang dibagi dalam beberapa tahapan.
Tahap Perencanaan
- Identifikasi kebutuhan (Mengidentifikasi kelompok sasaran dan kebutuhan mereka)
- Penentuan tujuan (Menentukan tujuan program dan sasaran yang ingin dicapai)
- Perencanaan anggaran (Menentukan anggaran yang dibutuhkan untuk program)
- Pembentukan tim (Membentuk tim yang terdiri dari petugas sosial, psikolog, dan tenaga medis)
Tahap Pelaksanaan
- Pendaftaran peserta (Menerima pendaftaran dari calon peserta)
- Seleksi peserta (Menyeleksi peserta berdasarkan kriteria yang ditentukan)
- Penilaian kebutuhan (Menilai kebutuhan peserta untuk menentukan jenis bantuan)
- Penyampaian bantuan (Menyampaikan bantuan sosial seperti uang tunai, makanan, pakaian, atau layanan kesehatan)
- Pemantauan (Memantau kemajuan peserta dan menilai efektivitas program)
Tahap Evaluasi
- Pengumpulan data (Mengumpulkan data tentang kemajuan peserta)
- Analisis data (Menganalisis data untuk menilai efektivitas program)
- Evaluasi (Menilai efektivitas program dan mengidentifikasi area perbaikan)
- Perbaikan (Menggunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki program)
Ketiga tahapan tersebut adalah cara kerja program bantuan sosial yang paling umum dilakukan oelh lembaga sosial, baik itu milik pmerintah maupun swasta (non-pemerintah). Sebagai donatur, Anda pasti akan menerima laporan pelaksanaan program bantuan sosial, jadi Anda bisa mempelajari dan memahami bagaimana dana amal Anda dibagikan. Hal inilah yang disebut dengan transparansi program amal, yang sangat Anda butuhkan agar dana amal amal Anda bisa tersalurkan dengan tepat.
Yang perlu Anda pahami, tahapan-tahapan tersebut tidak selalu dilakukan, ya. Misalnya, jika terjadi musibah berupa bencana alam, maka tahapan pelaksanaan seperti pendaftaran dan seleksi peserta biasanya tidak dilakukan, atau dilakukan dengan sangat singkat.
Alternatif Lembaga Sosial

“Jadi, ke mana dana amal saya harus dititipkan?”
Ada banyak lembaga sosial yang bisa Anda pilih untuk menitipkan dana amal Anda. Secara umum, ada dua jenis lembaga sosial yang ada di Indonesia, yaitu lembaga sosial pemerintah dan lembaga sosial non-pemerintah (LSNP).
Indonesia memiliki 4 lembaga sosial pemerintah yang khusus membagikan bantuan sosial secara rutin ke seluruh daerah, di antaranya
- Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS)
- Lembaga Pembangunan Masyarakat (LPM)
- Badan Pembangunan dan Pengembangan Wilayah (BPPW)
- Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD)
Keempat lembaga khusus tersebut dikelola oleh 4 lembaga pusat pemerintahan yaitu Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BPPN), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
Ingin menyalurkan dana amal ke lembaga swasta? Bisa.
Lembaga sosial swasta biasa disebut Lembaga Sosial Non-Pemerintah (LSNP). Ada beberapa LSNP yang sering melakukan aksi sosial dan kemanusiaan, beberapa di antaranya:
- Palang Merah Indonesia (PMI), untuk bantuan kemanusiaan dan darah.
- Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT), untuk bantuan kemanusiaan dan bencana alam.
- Yayasan Pendidikan Sosial (YPS), untuk beasiswa dan pendidikan.
- Yayasan Pembangunan Insan Indonesia (YPII), untuk pendidikan dan pelatihan.
- Yayasan Kanker Indonesia (YKI), untuk penanganan dan pencegahan kanker.
- Yayasan Jantung Indonesia (YJI), untuk penanganan dan pencegahan penyakit jantung.
- Yayasan Sayap Ibu, untuk perlindungan dan pendidikan anak.
- Yayasan Pulih, untuk perlindungan anak dan perempuan dari kekerasan.
- Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), untuk konservasi alam dan lingkungan.
- Greenpeace Indonesia, untuk perlindungan lingkungan dan penghijauan
Ingin anak mengenal uang dengan cermat? Ajari mereka dengan tips-tips ini!
Bagaimana? Sudah tercerahkan?
Ada pertanyaan lain? Atau, punya solusi lain agar dana amal bisa tersalurkan dengan tepat?
Yuk, share opini dan tanggapan Anda di kolom komentar.
Semoga Anda selalu diberkahi dengan pekerjaan yang lancar dan rezeki yang berlimpah agar bisa sering beramal, ya.
See you! ^^