Merdeka! Karena sudah bulan merdeka, seruan kemerdekaan menggema di mana-mana. Bagi kita orang dewasa, hal itu sudah biasa. Lalu bagaimana dengan anak-anak? Bagaimana cara mengenalkan sejarah dan istilah kemerdekaan pada anak? Yuk, baca!
Agustus adalah bulan yang istimewa. Bulan yang dipenuhi dengan diskon dan promo, terutama untuk orang bernama Agus.
Oh, maaf. Maksud kami, lebih dari itu. Hehe.
Agustus menjadi pengingat bagi kita, bangsa Indonesia, tentang sejarah kemerdekaan, lahirnya sebuah negara bernama Indonesia.
Maka, tidak heran jika di bulan ini seruan “Merdeka!” menjadi hal yang biasa sekaligus istimewa.
Namun, itu hanya untuk orang dewasa. Bagaimana dengan anak-anak?
Mereka mungkin meniru keseruan dari perayaan kemerdekaan dan mempelajari sejarah kemerdekaan sekilas, tapi apakah mereka benar-benar paham arti kemerdekaan?
Sebagai orang tua, jangan hanya menyerahkan pemahaman akan wawasan kemerdekaan pada guru anak Anda.
Cobalah untuk mendampingi anak Anda agar ia lebih memahami arti kemerdekaan.
Bagaimana caranya?
Yuk, baca ulasan berikut!
Memahami Definisi Kemerdekaan
Jujur, saat masih duduk di bangku sekolah, istilah “kemerdekaan” hanya dipelajari melalui pelajaran IPS Sejarah.
Istilah itupun didefinisikan hanya secara teoretis oleh para guru.
Seperti kata KBBI, secara sederhana, merdeka artinya bebas. Bebas dari perhambaan dan penjajahan, berdiri sendiri, dan tidak terikat/bergantung pada orang atau pihak tertentu.
Namun, untuk memberi pemahaman pada anak tentang hal tersebut, Anda tidak bisa begitu saja mengatakan bahwa merdeka artinya bebas.
Cobalah untuk memberikan analogi yang sederhana dan mudah dipahami, misalnya:
“Merdeka itu seperti adik yang boleh tidur di rumah, boleh beli jajan dengan uang tabungan sendiri, boleh belajar di sekolah, dan boleh bermain dengan teman. Dulu, bangsa kita tidak boleh melakukan itu semua dengan senang hati karena kita dijajah, kita tidak bebas.”
Tentu analoginya bisa lebih panjang dari itu, karenanya Anda perlu mempersiapkan waktu khusus untuk memberi pemahaman sembari bertukar cerita dengan anak Anda.
Mempelajari Sejarah Kemerdekaan
Selanjutnya, saat anak sudah paham tentang arti kata “merdeka”, hal penting nomor dua yang perlu Anda sampaikan adalah tentang sejarah.
Memang, para guru sudah menjelaskan tentang sejarah kemerdekaan Indonesia. Tapi, sejauh mana anak Anda memahami sejarah kemerdekaan Indonesia?
Apakah mereka tahu sekadar karena tuntutan tugas sekolah? Apakah mereka bisa mengingat sebagian sejarah kemerdekaan tanpa membuka buku?
Oleh sebab itu, cobalah untuk mengulas sejarah kemerdekaan bersama anak Anda, dengan cara yang lebih santai namun berkesan.
Saat anak mempelajari sesuatu dengan lebih santai dan tanpa paksaan, sesuatu yang mereka pelajari akan lebih berkesan sehingga mudah dipahami dan diingat.
Tidak perlu khawatir jika anak Anda tidak suka membaca, Anda bisa membacakan sejarah kemerdekaan dengan gaya mendongeng, atau menonton ulasan sejarah bersama yang tersedia di media Youtube, seperti kanal Historia.ID, Inspect History, Kok Bisa, dan beberapa kanal menarik lainnya.
Mengenal Peran Tokoh Pejuang
Di setiap cerita sejarah, pasti ada beberapa tokoh yang berperan penting.
Setelah Anda mengulas sejarah bersama anak, untuk mengetahui sejauh mana pemahamannya, cobalah tanyakan ini pada mereka:
“Tokoh mana yang paling kamu sukai dalam sejarah kemerdekaan?”
Jika anak Anda memahami sejarah dengan baik, maka ia pasti bisa menyebutkan setidaknya satu atau dua tokoh yang ia sukai atau ia anggap penting.
Agar anak lebih tertarik dengan pemahaman sejarah, Anda bisa mendampingi anak untuk mencari tahu sejarah kehidupan sang tokoh.
Misalnya, melalui kanal Kok Bisa yang menceritakan sejarah singkat kehidupan Ir. Soekarno pada link berikut:
Mengunjungi Situs Sejarah Kemerdekaan
Untuk membuat anak memahami dan tertarik belajar sejarah, kurang sah rasanya jika tidak mengenalkan bukti sejarah tersebut.
Ya, langkah selanjutnya adalah mengunjungi situs sejarah.
Anda bisa mengajak anak Anda ke situs sejarah seperti Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Nasional, Tugu Proklamasi dan situs-situs lainnya.
Sambil mengamati, Anda bisa memberikan kebebasan pada anak untuk bereksplorasi dan belajar sendiri di sana.
Namun, Anda tetap harus mendampingi dan mengawasi anak Anda agar ia bisa mematuhi aturan berkunjung ke situs yang dilindungi.
Bila keadaan tidak memungkinkan, seperti saat pandemi ini, Anda bisa mencari alternatif lain dengan melihat virtual tour atau wisata virtual yang sering disiarkan melalui stasiun televisi.
Seperti virtual tour yang ditayangkan MetroTV berikut.
Menghargai Kemerdekaan Modern
Memahami definisi dan sejarah kemerdekaan, sudah. Mengenal tokoh-tokoh penting, sudah. Mengunjungi situs-situs sejarah kemerdekaan, juga sudah.
Lalu, apalagi yang perlu dipahami anak?
Jawabannya adalah menghargai kemerdekaan yang sudah ada saat ini.
Bila anak sudah memahami pentingnya kemerdekaan dan sulitnya para pejuang kemerdekaan berkorban, maka ia pun akan menghargai kemerdekaan yang ia dapat saat ini.
Selanjutnya, Anda perlu memberikan wawasan bahwa bentuk kemerdekaan di masa modern lebih luas daripada sekadar kebebasan.
Beri pemahaman pada anak Anda untuk selalu bertanggung jawab atas kebebasan yang ia miliki dan juga menghargai kebebasan orang lain.
Termasuk di antaranya adalah kebebasan berekspresi, kebebasan berpendapat, kebebasan beragama, dan kebebasan-kebebasan lainnya yang menunjukkan makna kemerdekaan modern.
Bagaimana?
Sudah siap merayakan kemerdekaan bersama anak, Parents?
Jangan lupa untuk selalu menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak pada setiap pembelajaran, ya.
Pada pembelajaran sejarah yang santai pun ada makna yang dalam yang bisa Anda ingatkan pada anak.
“Sejarah memang sudah berlalu, tetapi tanpa sejarah tidak ada masa kini. Jadi, jangan sekali pun melupakan sejarah.”
Jika anak memahami kebaikan dalam belajar sejarah, maka ia akan menjadi orang yang berwawasan luas dan berpikiran terbuka.
Ajari mereka untuk selalu bersyukur dan bertanggung jawab atas kemerdekaan yang mereka miliki, dan jangan lupa untuk mendoakan kebaikan bagi para pahlawan.
Selamat Hari Merdeka!