Investasi emas merupakan investasi yang memiliki risiko lebih rendah jika dibandingkan dengan instrumen investasi yang lain.
Walau demikian, keuntungan investasi emas tidak bisa disebut rendah atau tinggi bila disandingkan bentuk dengan investasi lain seperti reksadana atau saham.
Ketika dunia belum mengenal saham, obligasi, reksadana, forex, dan instrumen investasi rumit lainnya, logam mulia ini sudah merepresentasikan seberapa kaya seseorang.
Kegiatan mengumpulkan emas sudah menjadi primadona bagi orang-orang yang memiliki profil risiko konservatif.
Konservatif berarti seseorang yang karakternya condong untuk menghindari risiko pemicu stress dan depresi.
Pergerakan nilai emas yang cenderung naik dan turun secara konstan namun tidak ekstrim, tentu saja menarik perhatian para investor konservatif ini.
Selain itu, harga emas tebukti tahan banting walaupun kondisi dunia berkali-kali tergoncang, baik karena peristiwa alam, geopolitik, maupun peristiwa besar lainnya.
Tidak heran jika semakin banyak peminat yang tertarik melakukan investasi di instrumen yang satu ini.
Emas juga mempunyai tingkat likuiditas yang tingg jika dibandingkan dengan bentuk investasi lainnya.
Artinya, pada saat Anda membutuhkan uang cash segera, Anda bisa cepat menjual emas atau menggadaikan emas Anda untuk mendapatkan uang cash.
Pada pembahasan kali ini, blog Sejingga.com akan membahas sejumlah fakta menarik lainnya tentang emas sebagai alat investasi yang Anda perlu ketahui.
Fakta tentang Emas sebagai Alat Investasi yang Wajib Anda Pahami
1. Harga Emas Tidak Selalu Naik
Kebanyakan orang menyangka bahwa investasi emas harganya cenderung naik terus setiap harinya.
Faktanya, meskipun harga emas cenderung meningkat dalam jangka waktu yang lama, namun harga emas juga akan mengalami fase naik dan turun setiap harinya.
Hal ini dipicu oleh supply and demand, sama halnya dengan harga minyak goreng, telur, maupun saham.
Berikut ini adalah grafik perbandingan antara harga emas dan Index Harga Saham Gabungan sejak tahun 2011 hingga 2021.
Harga emas ditandai dengan grafik berwarna biru dan IHSG ditandai dengan grafik berwarna hitam.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun, harga emas meningkat sebesar 104,12% dibandingkan dengan kenaikan IHSG sebesar 77,71%.
Pada saat membeli emas, Anda juga perlu memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk menjualnya kembali.
Oleh karena itu, Anda wajib tahu kapan harga jual emas akan menjadi lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga pada saat Anda membelinya.
Emas disebut sebagai investasi jangka panjang karena harganya yang cukup fluktuatif jika dilihat dalam jangka pendek dan biasanya keuntungan investasi emas baru akan terlihat setelah 2 tahun.
Perhatikan grafik perbandingan harga emas dengan IHSG periode 1 September 2021 hingga 31 Agustus 2022 di bawah ini.
Terlihat bila dalam waktu satu tahun, harga emas justru turun sebanyak -1,85% dibandingkan dengan IHSG yang naik sebesar 16,72%.
Jika Anda berniat menjual emas, maka Anda harus sabar menunggu hingga harga jual emas yang Anda inginkan tercapai.
Alangkah baiknya jika Anda memilih investasi emas dengan emas yang memiliki kadar 24 karat atau dengan tingkat kemurnian 99,99%.
Akan lebih baik lagi jika emas yang Anda beli telah memiliki sertifikat.
Anda bisa membeli emas batangan atau logam mulia bersertifikat seperti yang diproduksi oleh PT Antam.
Selain lebih mudah dalam menentukan harga jual, emas dalam bentuk logam mulia juga lebih mudah untuk dijual kembali atau digadaikan.
2. Tingkat Kemurnian Emas Diukur dengan Satuan Karat
Bukan sekadar ukuran berat dalam gram atau kilogram saja yang perlu kita perhatikan.
Anda juga perlu mengerti kandungan karat pada emas yang merupakan satuan tinggi rendahnya tingkat kemurnian emas.
Umumnya, kandungan dari sebuah emas murni ialah 24 karat yang berarti memiliki kemurnian 99,99%.
Tapi karena adanya tujuan pemanfaatan emas sebagai perhiasan, maka emas akan dicampur dengan logam lain sehingga kandungan emasnya menjadi bervariasi.
Hal ini karena sifat emas yang lunak sehingga mudah rusak bentuknya bila terkena goresan atau tekanan yang berlebihan.
Fungsi pencampuran dengan logam selain emas adalah untuk menciptakan kekuatan agar perhiasan menjadi mudah dibentuk serta tidak mudah penyok.
Contohnya, jika Anda membeli cincin, Anda biasanya akan mendapatkan cincin dengan kandungan emas 23 karat atau dibawahnya.
Itu artinya kandungan emas pada cincin itu sekitar 23 dari 24 bagian, sementara sisanya adalah kandungan logam lain seperti tembaga, perak, platinum dan lain-lain.
Indonesia memiliki patokan kandungan karat emas yang telah berstandar SNI 13-3487-2005, berikut ini daftarnya:
Kadar Karat | Tingkat Kemurnian Emas |
24 Karat | 99 – 99,9 % |
23 Karat | 94,80 – 98,89 % |
22 Karat | 90,60 – 94,79 % |
21 Karat | 86,50 – 90,59 % |
20 Karat | 82,30 – 86,49 % |
19 Karat | 78,20 – 82,29 % |
18 Karat | 75,40 – 78,49 % |
14 Karat | 58,30 – 41,70 % |
10 Karat | 41,70 – 58,30 % |
3. Emas Merupakan Alat Tukar atau Alat Jual Beli
Emas diketahui sudah menjadi alat pembayaran atau pertukaran paling tua di dunia dan koin emas juga sudah dipakai semenjak tahun 700 Sebelum Masehi.
Jika dibandingkan dengan perak dan logam-logam lainnya, emas dipandang mempunyai nilai yang lebih tinggi sehingga menjadikan emas sebagai mata uang terbaik di dunia.
Negara-negara yang masih menggunakan logam mulia sebagai basis alat tukar di antaranya Bahrain, Aljazair, Irak, Kuwait, Yordania, dan Tunisia.
Setidaknya lima alasan kenapa emas bisa dinilai sebagai mata uang terbaik:
- Nyaman untuk dibawa dan disimpan karena bentuknya yang sederhana dan ukurannya yang relatif kecil.
- Memiliki nilai intrinsik yang pasti dan dapat diterima oleh semua kalangan.
- Kadar emas yang selalu konsisten atau dapat diukur secara konsisten.
- Memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap berbagai gejolak perekonomian dunia.
- Bisa dipecah dan diperkecil tanpa mengurangi nilai emas itu sendiri.
4. Fluktuasi Harga Emas Bergantung pada Supply dan Demand
Seperti barang perdagangan lainnya, hukum permintaan dan penawaran juga berlaku pada emas.
Ketika dunia sedang kacau balau, akan ada banyak orang dan instansi yang ingin membeli emas sehingga stok emas yang dijual juga menipis, dan tentu harganya akan melonjak.
Begitu pula ketika dunia sedang baik-baik saja, akan banyak orang atau instansi yang akan menjual emas untuk digunakan sebagai modal usaha maupun hal-hal konsumtif.
Ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas dan tentunya eksplorasi juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Dan menariknya, sebagian produksi emas di dunia juga berasal dari hasil daur ulang barang-barang yang menggunakan emas sebagai bahan utamanya.
Contohnya adalah perhiasan yang sudah usang, barang-barang elektronik yang sudah rusak, serta benda-benda antik yang sudah usang seperti guci emas, piring emas, sendok emas, dan lain sebagainya.
Dalam sejumlah kajian yang telah dilakukan oleh Gold Anti-Trust Action Committee (GATA), mereka mengklaim bahwa mereka dapat memprediksi apa yang akan terjadi dengan harga emas.
GATA mengumpulkan informasi tentang permintaan emas untuk perhiasan, industri, dan investasi, termasuk juga permintaan penghentian hedging oleh perusahaan pertambangan.
Selanjutnya, GATA membandingkan semua informasi yang diperoleh terhadap persediaan tahunan logam mulia (persediaan di pertambangan, penjualan emas, dan juga bank sentral).
Selain itu, GATA juga melakukan riset pasar emas dengan memperhitungkan jumlah permintaan serta ongkos distribusi yang dapat memengaruhi perubahan harga emas.
5. Meyimpan Emas Bisa Dianggap Sulit Karena Ukurannya Kecil tapi Mahal
Saat Anda membeli emas secara konvensional, tentu saja Anda akan mendapatkan emas dalam bentuk fisik.
Mau tidak mau Anda perlu memikirkan bagaimana cara menyimpan emas Anda di tempat yang aman.
Seperti yang kita semua tahu bahwa emas bisa dijual oleh siapa pun dan kapan pun tanpa harus ada konfirmasi ke pemilik aslinya.
Karena sifat inilah emas menjadi barang yang rentan untuk hilang, baik dicuri atau kelalaian pemilik emas sehingga emasnya hilang.
Ukurannya yang kecil memudahkan emas untuk dicuri atau terjatuh.
Beberapa bank dan Pegadaian menyediakan tempat penyimpanan emas dan surat-surat berharga yang biasa disebut dengan safe deposit box.
Biaya yang harus Anda keluarkan juga beragam, bergantung pada ukuran box yang akan Anda sewa.
Anda perlu merogoh dana mulai dari Rp700.000,00 per tahun untuk biaya sewanya.
Meskipun cukup mahal, Anda akan mendapatkan fasilitas keamanan tingkat tinggi selama 24 penuh dalam sehari.
Serupa dengan menabung di bank, Anda akan mendapatkan buku catatan yang menjelaskan isi dari safe deposit box Anda, termasuk aktivitas keluar masuk barang.
Anda juga dapat mengambil emas Anda kapan pun Anda mau selama hari dan jam kerja bank tersebut.
Sayangnya, fasilitas ini tidak tersedia di semua bank atau Pegadaian di seluruh Indonesia.
Hanya bank dan Pegadaian yang ada di kota-kota besar saja yang menyediakan fasilitas safe deposit box.
Anda perlu mulai mempertimbangkan safe deposit box apabila emas Anda jumlahnya sudah cukup banyak dan Anda merasa tidak mampu menjaga emas-emas Anda sepanjang waktu.
Kenapa harus menunggu punya banyak emas baru boleh menyewa safe deposit box?
Hal ini semata-mata agar tidak mubadzir karena ukuran safe deposit box masih terlalu luas jika hanya untuk menyimpan 100 gram emas.
Namun jika Anda tidak memiliki tempat penyimpanan yang aman di rumah Anda, Anda juga bisa mempertimbangkan safe deposit box sekalipun koleksi emas Anda masih belum banyak.
Karena namanya saja safe deposit box, tentu saja surat-surat berharga seperti sertifikat tanah juga bisa Anda simpan di di dalamnya agar aman.
6. Semakin Besar Pecahan Emas, Semakin Murah Harganya
Bukankah seharusnya harganya akan sama saja, karena beratnya juga sama?
Harga emas pecahan besar setiap gramnya akan lebih murah dibandingkan dengan emas pecahan yang lebih kecil.
Contohnya, harga emas pecahan 100 gram pada tanggal 28 November 2022 di situs resmi PT Antam dihargai Rp92.604.855,00.
Sedangkan harga emas pecahan 1 gram dihargai Rp983.406,00.
Jika kita hitung, maka emas pecahan 100 gram dihargari Rp926.048,00 per gramnya, selisih Rp57.357,45 lebih murah dibandingkan dengan harga emas pecahan 1 gram.
Tentu kita sudah bisa menebak kekurangan dan kelebihan membeli emas dengan pecahan kecil maupun besar, bukan?.
Meskipun harga emas pecahan besar bisa lebih murah daripada harga emas dengan pecahan yang lebih kecil, tapi Anda perlu menyiapkan dana yang juga tidak kalah besarnya.
Untuk memiliki 100 gram emas, Anda bisa memilih menabung Rp1.000.000,00 setiap bulan selama delapan tahun atau membeli satu gram emas setiap bulan selama delapan tahun.
Disamping kekurangan emas pecahan kecil tadi, ada juga kelebihannya yang patut Anda pertimbangkan.
Emas dengan pecahan kecil lebih mudah dan lebih cepat terjual dibandingkan dengan emas dengan pecahan besar.
Hal ini karena permintaan emas batangan pecahan besar tidak sebanyak permintaan emas dengan pecahan kecil.
Tentu saja Anda akan lebih mudah menjual sekeping emas seberat satu gram kepada teman Anda dibandingkan dengan sekeping emas seberat 100 gram.
Namun, besar kecilnya pecahan emas yang perlu Anda beli tentu saja harus menyesuaikan dengan kebutuhan investasi Anda.
Jika Anda membutuhkan emas untuk disimpan dalam waktu yang cukup lama, emas dengan pecahan besar bisa Anda jadikan pilihan.
Tetapi jika Anda ingin emas Anda bisa dicairkan kapan saja dengan lebih mudah, Anda perlu memiliki emas pecahan satu hingga sepuluh gram.
Kesimpulan
Emas telah lama dikenal sebagai benda yang sangat berharga karena sifat-sifatnya yang unik yang tidak dimiliki oleh jenis logam lainnya.
Fakta-fakta tentang emas yang telah dijelaskan di atas merupakan beberapa alasan mengapa logam mulia ini dianggap berharga serta sering dijadikan sebagai instrumen investasi.
Bahkan, sebelum uang kertas dan uang digital beredar luas di dunia, emas telah dijadikan “uang” oleh manusia sebagai pengganti sistem jual beli dengan cara barter.
Emas sangat cocok bagi siapa saja yang berniat untuk belajar tentang investasi dan mempraktekkan ilmu investasi yang selama ini telah dipelajari.
Koleksi emas juga wajib dimiliki oleh investor senior yang sudah berpengalaman sebagai diversifikasi portofolio investasi.