Jakarta, ibu kota yang tidak pernah sepi dari para pendatang.
Sebagai kota besar, ada banyak hal yang bisa kita nikmati jika ingin berwisata di Jakarta. Kota yang juga disebut dengan Batavia ini menyediakan berbagai macam opsi wisata mulai dari wisata pendidikan, wisata alam, wisata budaya, hingga wisata kuliner.
Berbagai macam kuliner menarik bisa Anda temui di Jakarta. Tapi, untuk oleh-oleh, tentu Anda wajib membeli jajanan khas Jakarta. Tidak jauh berbeda dengan daerah lain, kebanyakan jajanan khas Jakarta untuk oleh-oleh biasanya bercita rasa manis dan gurih. Namun, jajanan khas Jakarta memiliki beberapa sisi unik dari segi filosofi dan bentuknya.
Penasaran dengan keunikan jajanan khas Jakarta? Baca ulasannya berikut ini.
Dodol Betawi
Dodol, makanan manis ini adalah jajanan khas yang wajib Anda coba jika berkunjung ke Jakarta.
Dulunya, dodol betawi hanya dibuat saat ada acara khusus seperti acara pernikahan, lebaran, atau hari jadi. Namun, sekarang Anda sudah bisa membeli jajanan khas ini di pusat oleh-oleh Jakarta.
Mirip dengan jenang Jawa, dodol betawi terbuat dari gula merah, tepung ketan, gula pasir, santan, yang dicampur jadi satu dengan daun pandan dan perisa vanila.
Secara tradisional, jajanan khas Jakarta ini dibuat dengan cara diaduk terus menerus di atas tungku selama 8-12 jam. Dalam proses pembuatan ini, orang Betawi biasanya melakukan sambatan, yaitu meminta tolong pada tetangga untuk membantu mereka memasak dalam acara besar. Menarik, ya?
Ada tiga varan rasa dodol betawi yang bisa Anda coba, yaitu rasa ketan putih, ketan hitam, dan durian. Ukuran yang ditawarkan pun bervariatif, dari ukuran 200 gram hingga satu kilogram, bergantung keinginan pembeli.
Jika Anda ingin membelinya, Anda bisa datang ke pusat pembuatan dodol betawi di daerah Condet, Pasar Minggu, Cilandak, atau bisa memesannya via online. Harganya cukup relatif, mulai dari Rp19.000,00 – Rp50.000,00 bergantung ukuran dan varian rasanya.
Roti Buaya
Dodol betawi memang tidak terlalu asing, tapi lain halnya dengan jajanan khas Jakarta satu ini. Namanya roti buaya. Sesuai dengan namanya, jajanan ini adalah roti yang dibentuk mirip buaya.
Roti buaya termasuk jajanan khas yang unik, yang selalu identik dengan kebudayaan Betawi. Hal ini karena roti buaya selalu ada di tiap acara pernikahan orang Betawi.
Mengapa buaya? Sebab, orang Betawi percaya bahwa buaya adalah hewan yang hanya setia pada satu pasangan. Ketika hari pernikahan, pengantin pria memberikan roti buaya sebagai seserahan yang melambangkan janji setianya pada pengantin perempuan. Selain bentuknya, pemilihan makanan berjenis roti juga memiliki filosofi. Roti dianggap sebagai lambang kemakmuran. Jadi, selain melambangkan kesetiaan, roti buaya juga dianggap sebagai simbol keberuntungan untuk kemakmuran hidup pengantin.
Tradisi yang filosofis tersebut membuat roti buaya terkenal, hingga banyak orang dari luar Jakarta yang ingin mencicipi roti buaya. Jika biasanya roti buaya dibuat dengan ukuran panjang hingga 1 meter, untuk para wisatawan roti buaya dibuat dalam ukuran lebih kecil. Anda bisa membeli roti buaya dengan panjang 20 – 30 sentimeter. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp30.000,00 – Rp50.000,00 bergantung isiannya.
Biji Ketapang
Jika roti buaya bisa diduga bentuk dan rasa dari namanya, jajanan khas Jakarta satu ini tidak mudah ditebak. Beberapa orang menyangka biji ketapang adalah makanan yang terbuat dari biji buah ketapang. Faktanya, biji ketapang adalah sejenis kue kering yang berbentuk biji ketapang.
Orang asli Betawi selalu menyediakan kue kering ini ketika lebaran. Bentuknya unik, lonjong dan agak runcing di kedua sudutnya. Karena terbuat dari terigu, santan, gula, margarin dan telur, kue kering ini memiliki rasa manis dan gurih yang membuat ketagihan. Selain rasanya, biji ketapang juga banyak disukai karena teksturnya yang renyah dan ringan. Tidak heran jika banyak orang luar Jakarta yang juga menyukainya.
Tidak seperti dodol atau roti buaya yang memiliki usia simpan pendek, biji ketapang lebih tahan lama dan lebih mudah disimpan. Ada yang menjualnya dalam kemasan pouch 200 gram hingga ukuran toples 500 gram. Anda bisa dengan mudah menemukan biji ketapang di pusat oleh-oleh Jakarta atau e-commerce. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp15.000,00 – Rp60.000,00 bergantung ukurannya.
Kue Semprong
Selain biji ketapang, ada kue kering lainnya yang juga khas Jakarta. Namanya kue semprong.
Bentuknya panjang dengan lubang di tengah, mirip egg roll. Selain disebut kue semprong, jenis kue kering ini memiliki banyak nama di daerah lain. Seperti dampit di Jawa Barat, japit gulung di Lamongan, kue seupet di Aceh, juwada gulung di Sumatera, hingga kue curuti di Gorontalo.
Kue semprong memiliki banyak penggemar. Rasanya yang gurih, manis, serta teksturnya yang renyah membuat siapa saja ketagihan. Bahkan, kue yang juga disebut kue kapit di Singapura ini, sekarang memiliki banyak varian. Jika kue semprong original biasanya tidak memiliki isian dan bentuknya memanjang, kue semprong kekinian memiliki bentuk segitiga dengan banyak varian isi. Mulai dari isian selai nutella, durian, kacang, hingga keju. Menarik, ya?
Harga setoples kue semprong original dibanderol mulai Rp15.000,00 – Rp80.000,00, sedangkan kue semprong isi dibanderol mulai Rp45.000,00 – Rp100.000,00 bergantung varian isi dan beratnya.
Akar Kelapa
Jakarta, Kota Sunda Kelapa. Sesuai julukannya, Jakarta tidak bisa lepas dari kelapa, seperti jajanan khas satu ini yang memiliki nama akar kelapa. Tapi, bukan berarti kue kering ini terbuat dari akar kelapa betulan, ya.
Seperti kue biji ketapang yang meniru bentuk biji ketapang, kue akar kelapa juga meniru bentuk akar kelapa. Bentuk akar kelapa yang bergerigi memanjang, dianggap tidak menarik dan tidak bermanfaat. Namun, akar kelapa memiliki kekuatan mencengkeram tanah, yang membuat pohon kelapa kokoh meski ditiup angin kencang. Begitulah filosofi jajanan khas Jakarta ini. Menarik, ya?
Selain itu, kue akar kelapa juga mengalami perkembangan. Dari dulu, kue akar kelapa sudah digemari karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah. Sekarang, akar kelapa lebih digemari lagi karena dibuat lebih variatif. Beberapa produsen akar kelapa membuat kue ini memiliki rasa lebih gurih dengan menambah wijen pada adonannya. Ada juga yang menambah rasa coklat, pandan, hingga keju agar warnanya lebih beragam.
Jika tertarik, Anda bisa membeli jajanan ini dengan merogoh kocek Rp25.000,00 – Rp70.000,00 bergantung rasa dan ukurannya.
Kembang Goyang
Bisa dibilang, rasa yang manis gurih dan tekstur yang renyah adalah kunci dari jajanan oleh-oleh. Begitu juga dengan jajanan khas Jakarta. Tidak hanya biji ketapang, kue semprong, dan akar kelapa yang memiliki kunci rasa dan tekstur khas jajanan oleh-oleh. Kembang goyang juga memiliki rasa dan tekstur yang mirip dengan ketiganya.
Sesuai namanya, jajanan ini memiliki bentuk seperti bunga atau kembang. Cara membuatnya dengan mencelupkan cetakan ke dalam adonan, lalu digoreng sambil agak digoyang agar adonannya terlepas. Karena inilah kue kering ini disebut kembang goyang.
Sama seperti kue semprong, kembang goyang juga memiliki identitas berbeda di daerah lain. Di Sumatera, kembang goyang disebut kue loyang. Selain itu, tidak hanya warga Jakarta yang menyediakan kembang goyang ketika lebaran, di Bali pun kembang goyang disajikan ketika perayaan Nyepi. Unik, ya.
Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam jika Anda ingin merasakan lezatnya kembang goyang. Untuk setoples kembang goyang, Anda hanya perlu mengeluarkan Rp15.000,00 – Rp70.000,00 bergantung ukurannya. Murah meriah, kan?
Bagaimana? Mau beli yang mana, nih?
Kalau bingung, beli semuanya saja. Harganya cukup terjangkau jika Anda memilih setiap jenis jajanan khas Jakarta dengan ukuran kecil-sedang.
Selain 6 jajanan khas tersebut, masih ada beberapa jajanan khas Jakarta lainnya yang bisa Anda jadikan opsi tambahan seperti kue geplak, kue pancong, kue rangi, kue gambang, dan lain sebagainya. Jika Anda ingin mencobanya langsung, Anda bisa search di google untuk mengetahui lokasi penjualnya. Namun, Anda harus memperhatikan masa penyimpanan jajanan yang Anda beli. Sebab, tidak semua jajanan khas Jakarta tersebut bisa tahan lebih dari dua hari.
Akhir kata, happy holiday!
Semoga Anda bisa menemukan jajanan khas Jakarta yang pas dengan selera Anda, ya!