Buat kamu yang suka berbelanja online dan sudah lama berkutat di dunia internet, tentu tidak asing lagi dengan situs Amazon.com.
Situs jual beli asal Amerika Serikat ini menjadi salah satu raksasa e-commerce yang juga telah menjalankan layanannya ke berbagai negara di dunia.
Di balik nama besar Amazon ini, ada satu nama populer yang merupakan pendirinya, yaitu Jeffrey Bezos Jorgensen atau lebih dikenal dengan Jeff Bezos.
Siapakah sebetulnya Jeff Bezos ini?
Mari kita bahas kehidupan pribadinya hingga bagaimana dia bisa masuk ke dalam daftar 10 orang terkaya di dunia versi Forbes.
Kehidupan Awal Jeff Bezos
Jeff merupakan pendiri sekaligus executive chairman Amazon yang dengan kekayaan bersih mencapai US$176 miliar pada Februari 2022.
Ia lahir pada 12 Januari 1964 di Albuquerque, New Mexico dengan nama kelahiran Jeffrey Preston Jorgensen dari pasangan Theodore Jorgensen dan Jacklyn Gise.
Orang tuanya menikah di usia muda, di mana saat Jeff lahir ibunya masih berusia 17 tahun dan ayahnya 19 tahun.
Namun setahun kemudian orang tuanya bercerai dan kemudian ibunya menikah lagi dengan imigran Kuba bernama Miguel “Mike” Bezos pada April 1968.
Dengan pernikahan ibunya yang kedua, kemudian mengubah nama belakang Jeff menjadi Jeffrey Preston Bezos.
Mike menempuh pendidikan di Universitas New Mexico, dan setelah lulus keluarganya lalu pindah ke Houston, Texas.
Ketika berusia 2 tahun, Jeff masuk di Sekolah Montessori di Albuquerque.
Jeff menghabiskan kelas empat hingga enam di River Oaks Elementary.
Selanjutnya Jeff beserta keluarganya pindah ke Miami, Florida, di mana ia kemudian menghabiskan masa SMA di Miami Palmetto High School.
Adapun kehidupan remaja Jeff Bezos muda pun tidak semewah yang dibayangkan, sebab ia juga sempat bekerja di gerai McDonald’s pada waktu breakfast shift.
Ketika diterima di Princeton University, Bezos pun mendalami ilmu komputer dan lulus summa cum laude di bidang ilmu komputer dan teknik listrik.
Meskipun Jeff Bezos sering berpindah-pindah sekolah, Jeff kecil sudah memiliki minat dengan ilmu elektronik.
Garasi orang tuanya juga sempat dijadikan laboratorium eksperimen ilmiah.
Ia juga pernah membuat sebuah alarm elektronik agar adik-adiknya tidak masuk ke dalam kamarnya.
Awal Karir Jeff Bezos hingga Terciptanya Amazon.com
Setelah lulus dari Princeton University pada 1986, Jeff langsung mendapat tawaran pekerjaan dari beberapa perusahaan besar seperti Intel, Andersen Consulting, dan Bell Labs.
Alih-alih memilih perusahaan besar, Jeff lebih memilih bekerja di Fitel, sebuah start-up fintech untuk membangun jaringan perdagangan internasional.
Sejumlah posisi dan perusahaan pun sempat diembannya, seperti manajer produk di Bankers Trust (1988-1990) hingga wakil presiden di DE Shaw & Co (1990-1994).
Akhir tahun 1993, Jeff Bezos memutuskan untuk mendirikan sebuah toko buku online.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 5 Juli 1994 ia mendirikan perusahaan Amazon di garasinya.
Pada awalnya, perusahaan tersebut diberi nama Cadabra, namun diubah menjadi Amazon dengan dua alasan berikut:
- Huruf “A” dianggap muncul lebih cepat di pencarian online, karena nama situs web diurutkan berdasarkan abjad.
- Amazon adalah sungai terbesar di dunia dengan harapan toko buku online yang didirikannya menjadi yang terbesar di dunia.
Meskipun awalnya Amazon adalah toko buku online, namun sebagai pemilik, Bezos selalu memiliki rencana besar untuk memperluas jangkauan Amazon ke produk lainnya.
Hal ini terbukti pada 1998, Bezos melakukan diversifikasi ke penjualan musik, video, dan berbagai barang konsumen lain yang juga dilakukan secara online.
Pada 2002, Amazon meluncurkan Amazon Web Services untuk mengumpulkan data saluran cuaca dan lalu lintas situs website.
Namun sayangnya pada akhir tahun 2002, pengeluaran Amazon begitu banyak sehingga menyebabkan kesulitan keuangan, meskipun pada akhirnya Amazon mampu bangkit kembali pada 2003.
Pada 2007, Jeff Bezos meluncurkan Amazon Kindle yang memungkinkan pengguna untuk dapat menelusuri, membeli, men-download, bahkan membaca berbagai bacaan seperti e-book, majalah, surat kabar, dan media digital lainnya melalui jaringan Kindle Store.
Pada 2013, kekayaan pemilik Amazon semakin bertambah setelah mendapat kontrak seharga $600 juta dengan Central Intelligence Agency (CIA) atas nama Amazon Web Services.
Pada bulan Oktober tahun yang sama, Amazon pun sah diakui sebagai penyedia layanan belanja online terbesar di dunia.
Bisnis Amazon yang terus meningkat membuat penghasilannya juga meroket.
Pada 2017, kekayaan Jeff Bezos telah melampaui $100 miliar dan secara resmi ditetapkan sebagai orang terkaya di dunia pada 2018.
Pada Februari 2021 lalu, ia mengumumkan bahwa di kuartal ketiga 2021 akan mengundurkan diri sebagai CEO Amazon dan menjadi executive chairman Amazon.
Ia juga akan berfokus pada beberapa perusahaan rintisan lain yang didirikannya.
Gurita Bisnis Jeff Bezos
Selain dikenal sebagai pendiri dan pemilik perusahaan Amazon, faktanya Jeff Bezos bisa kaya raya juga karena adanya sejumlah bisnis yang dimiliki dan dikembangkannya.
Berikut beberapa perusahaan-perusahaan lain yang menjadi sumber kekayaannya.
1. Blue Origin
Pada September 2000, Bezos mendirikan perusahaan rintisan luar angkasa bernama Blue Origin.
Hal ini terlebih karena ia juga memiliki minat pada perjalanan ruang angkasa dan perkembangan kehidupan manusia di Tata Surya.
Sejak 2016, pendiri Amazon ini juga telah menjual US$1 miliar saham Amazon untuk menunjang kebutuhan Blue Origin dalam upaya program perjalanan manusia di antariksa.
Bahkan pada 2018, ia juga telah menetapkan harga tiket penerbangan luar angkasa secara komersial mulai dari $200.000 hingga $300.000 per orang.
2. The Washington Post
Tahun 2013, Jeff Bezos mengumumkan pembelian The Washington Post seharga $250 juta.
Untuk itu, ia mendirikan sebuah perseroan terbatas bernama Nash Holding sebagai perusahaan induk dari kepemilikan perusahaan surat kabar tersebut.
Januari 2016, Bezos menjadikan surat kabar sebagai perusahaan media dan teknologi dengan merekonstruksi media digital, platform seluler, dan juga perangkat lunak analitiknya.
Bahkan di tahun tersebut pembaca online semakin melonjak serta memberi banyak keuntungan bagi Jeff.
3. Bezos Expeditions
Jeff juga memiliki investasi pribadi melalui venture capital-nya yang bernama Bezos Expeditions.
Ia juga berinvestasi pada sebuah lembaga penelitian bernama Unity Biotechnology yang meneliti tentang cara memperpanjang harapan hidup dengan menunda atau menghentikan proses penuaan.
Melalui Bezos Exedition ini juga, Jeff Bezos juga memberikan sejumlah donasi langsung kepada kepada proyek-proyek nirlaba lainnya.
Misalnya Seattle Museum of History and Industry hingga Bezos Center for Neural Circuit Dynamics di Princeton Neuroscience Institute.
Bahkan pada tahun 2013 lalu, ekspedisi ini juga mendanai pemulihan dua mesin Saturn V tahap pertama , Rocketdyne F-1, dari dasar Samudera Atlantik dan dipamerkan di Seattle Museum of Flight.
3. Altos Labs
Bezos mendirikan Altos Labs pada September 2021 bersama pendiri Mail.ru, Yuri Milner .
Altos Labs adalah perusahaan bioteknologi yang melakukan riset dan pengembangan pemrograman ulang sel-sel manusia untuk mengembangkan program terapi umur pajang.
Altos Labs telah merekrut ilmuwan terkemuka seperti Juan Carlos Izpisúa Belmonte, Steve Horvath, dan Shinya Yamanaka.
Itulah beberapa hal mengenai Jeff Bezos, kekayaannya, dan berbagai bisnis yang menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di dunia saat ini.
Meskipun termasuk salah satu orang terkaya, ternyata ia juga banyak berkecimpung dalam dunia filantropis seperti pada Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson, Reporters Committee for Freedom of the Press, hingga Bezos Earth Fund.