Betah belanja di supermarket? Ada strateginya, lho. Mau tahu strategi khusus supermarket biar Anda nyaman belanja? Yuk, baca ulasannya sekarang!
Suka belanja? Sama!
Meski tidak selalu berujung dengan membeli banyak barang, beberapa orang suka menghabiskan waktu untuk berbelanja, atau istilahnya window shopping (cuci mata).
Apakah Anda juga?
Namun, jarang sekali ada orang yang tidak membeli sesuatu setelah berkeliling di supermarket. Bahkan, yang awalnya hanya ingin membeli tiga barang, bisa jadi pulang membawa dua belas barang.
Kok bisa, ya? Apakah kita semua boros sampai harus membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan?
Ehm, sepertinya setengah benar, setengah salah, sih.
Sejujurnya, kita dikendalikan oleh supermarket.
Iya, Anda tidak salah dengar. Sejak kita memasuki supermarket, kita sudah dikendalikan oleh strategi pihak supermarket.
Pihak supermarket memiliki banyak strategi yang membuat kita secara tidak sadar, nyaman berbelanja dan menghabiskan banyak uang.
Hal ini sering disebut sebagai Supermarket Psychology, yaitu strategi supermarket dalam mengendalikan psikologi konsumen agar berbelanja lebih banyak dari yang mereka butuhkan.
Jadi, apa saja strategi yang digunakan supermarket untuk mengendalikan kita? Yuk, baca ulasannya berikut ini.
Rute Belanja
Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa saat pertama memasuki supermarket, kita disambut dengan berbagai barang promo?
Mengapa area untuk makanan ringan diletakkan di paling depan? Mengapa kebutuhan dapur dan sembako ada di paling ujung? Mengapa meja kasir ada di tengah-tengah?
Tentu saja penentuan rute ini tidak dibuat sembarangan. Rute ini dibuat untuk Anda. Iya, khusus untuk Anda.
Menurut sebuah survei, kebanyakan orang ke supermarket untuk membeli kebutuhan dapur atau sembako. Karena tahu hal ini, pihak supermarket menempatkan produk groceries di area paling belakang.
Dengan begitu, Anda perlu melewati berbagai area seperti produk makanan ringan, makanan instan, minuman, elektronik, baju, hingga perlengkapan berkebun.
Selama perjalanan ini, mata Anda tidak mungkin tidak tertarik dengan satu dua barang, yang akhirnya bisa Anda masukkan ke keranjang belanja.
Keranjang belanja juga diletakkan di pintu masuk dengan jumlah yang tidak sama. Biasanya, troli atau keranjang dorong yang berukuran besar berjumlah lebih banyak daripada keranjang genggam.
Ini juga bagian dari strategi, agar Anda bisa lebih banyak memasukkan barang daripada yang Anda butuhkan.
Letak meja kasir yang biasanya ada di tengah, antara pintu keluar dan pintu masuk pun memiliki peran yang penting.
Selain menghabiskan waktu untuk menuju barang kebutuhan, Anda akan mengulangi rute yang sama panjangnya saat akan membayar. Maka, barang-barang yang tadinya terlewati, bisa Anda lihat lagi dan sangat mungkin Anda jadi tergoda memasukkannya ke dalam keranjang.
Tata Letak Barang
Selain rute, penempatan barang juga memiliki peran penting dalam mengendalikan pikiran Anda.
Misalnya, penempatan barang-barang yang sedang promo di pintu masuk.
Barang seperti makanan ringan, permen, mainan, ditata sedemikian menarik dan mudah dijangkau agar anak Anda bisa melihatnya dan mudah mengambilnya.
Begitu juga barang-barang dengan harga murah, yang diletakkan di bagian tengah rak agar Anda mudah menjangkaunya.
Memang tidak semua barang dibuat seperti itu. Biasanya barang dengan harga promo, barang khusus anak, atau barang baru yang disusun dengan cara yang menarik.
Saat barang mudah terlihat dan dijangkau, Anda akan tergoda untuk melihat dan membelinya.
Selain itu, tidak jarang pihak supermarket mengubah tata letak rak barang. Hal ini bisa membuat Anda kebingungan, dan akhirnya mengelilingi supermarket untuk mencari barang kebutuhan Anda.
Anda pun harus menghabiskan waktu lebih banyak dan supermarket bisa menggoda Anda lebih lama.
Papan Harga dan Promo
Promo di sana, promo di sini. Di mana-mana ada promo.
Kalau ini, Anda pasti sadar.
Papan harga dan tanda promo di supermarket selalu dibuat sejelas dan sebesar mungkin.
Bahkan, jika Anda melihat sekeliling, papan atau tanda promo pasti mendominasi di seluruh area supermarket.
Klaim yang sering muncul seperti “dijamin paling murah”, “cashback 50%“, hingga “buy 1 get 2″ adalah hal yang biasa dan sering dilakukan pihak supermarket.
Mereka biasanya memanfaatkan warna yang mencolok agar papan harga dan tanda promo bisa dilihat dengan jelas, misalnya menulisnya di atas kertas atau papan berwarna kuning, merah, atau putih.
Tidak hanya itu. Pihak supermarket juga terkadang meletakkan barang harga promo berdampingan dengan barang harga nonpromo.
Hal ini bisa membuat Anda kesulitan membaca harga dengan baik, sehingga mengira bahwa harga barang sebelahnya juga promo, padahal tidak. Hati-hati, ya!
Musik dan Aroma Makanan
“Low prices and more… “
Ingat lirik lagu apa ini? Untuk Anda yang sering berbelanja di supermarket, pasti tidak asing.
Yups, itu adalah slogan sekaligus lirik akhir jingle Hypermart, sebuah supermarket yang selalu ada di setiap kota besar di Indonesia.
Jika berbelanja di Hypermart, Anda akan disambut dengan lagu jingle-nya yang easy to listening, nada dan liriknya mudah ditangkap, hingga Anda pun bisa hafal tanpa sadar.
Sebenarnya, apa fungsinya lagu ini?
Di samping untuk promosi slogan, pemutaran lagu akan membuat Anda merasa lebih nyaman saat berbelanja.
Tidak hanya di supermarket, versi kecilnya seperti Indomaret atau Alfamart juga sering memutar lagu agar Anda lebih nyaman dan menghabiskan waktu lama di sana.
Semakin lama berbelanja, maka Anda secara tidak langsung memberikan mereka waktu lebih banyak untuk menggoda Anda dan pada akhirnya semakin banyak uang yang Anda gunakan.
Selain musik, saat Anda sedang di area groceries, Anda akan mencium aroma wangi dari roti panggang, ayam bakar, ubi panggang atau makanan lainnya yang menggugah selera.
Anda jadi ingin lebih lama berada di area tersebut, dan mungkin Anda jadi membeli produk bakery atau makanan siap saji supermarket.
Produk Serba Siap
Anda sudah berada di area makanan dan bahan dapur, tujuan utama Anda.
Di tahap ini, supermarket tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk membuat Anda mengeluarkan uang lebih banyak.
Mereka meletakkan makanan ready to eat dan ready to cook, yang tampak enak dan murah padahal jika dihitung lagi ternyata lebih mahal.
Contohnya, buah potong, jus siap minum, sayur kupas, sayur siap masak, ayam siap goreng, dan lain sebagainya.
Apalagi jika ditambah dengan tanda promo dan sample gratis, Anda pasti sulit menghindarinya.
Produk serba siap seperti itu memang akan memudahkan Anda yang sibuk bekerja atau tidak sempat memasak.
Tetapi, makanan siap saji atau siap masak akan lebih mahal jika Anda masih memiliki waktu untuk mengupas dan memotongnya sendiri di rumah.
Nah, berbeda halnya jika sekadar ingin mencoba dan mengetahui kualitas makanan supermarket, maka Anda boleh saja sesekali membelinya.
Rak Barang di Kasir
Anda sudah di kasir, tinggal membayar, lalu pulang.
Tapi, ternyata masih ada rak barang di kasir. Alhasil, sambil menunggu antrean, Anda melihat-lihat barang tersebut.
Eh, ada bundle items. Barang yang dijual murah bersama barang lainnya. Anda jadi tertarik.
Apakah Anda pernah mengalami hal serupa?
Tidak hanya bundle items, barang tebus murah, barang promo yang paling laris, sampai permen dan coklat kesukaan anak-anak juga sering diletakkan di rak dekat meja kasir.
Sekali lagi, ini adalah godaan. Supermarket memang akan selalu menggoda Anda, hingga di tingkat “tidak rela” Anda pergi begitu saja.
Apakah barang-barang ini memang murah? Bisa ya, bisa tidak. Anda perlu membandingkan harga barang yang ada. Karena, tidak jarang supermarket melabeli barang promo lebih murah padahal harganya sama dengan harga asli.
Program Member
Setelah perjalanan yang cukup panjang dan waktu yang lebih lama dari perkiraan, Anda akhirnya berhasil bertemu kasir. Barang Anda sudah selesai dihitung. Lalu, tiba-tiba kasir bertanya, “Ada kartu member?”
Program member adalah cara supermarket untuk membuat ikatan yang lebih erat dengan Anda.
Kasir akan menawarkan Anda keunggulan memiliki kartu member. Mulai dari special discount, stamp collecting, hingga prioritas untuk mendapatkan penawaran istimewa setiap minggu.
Worthy, jika Anda setiap bulan berbelanja di supermarket tersebut. Namun, sia-sia bila Anda jarang belanja di supermarket. Yang ada, notifikasi dari program member tersebut bisa memenuhi kotak email Anda.
Anda juga perlu berpikir dua kali untuk bergabung dengan program member jika pihak supermarket meminta Anda untuk membayar harga khusus.
Bagaimana? Menarik, ya?
Dengan membaca ulasan ini, Anda akan memandang supermarket dengan cara yang berbeda.
Anda bisa lebih berhati-hati dan hemat dalam membelanjakan uang Anda. Tidak lagi mudah lapar mata dan mudah tergoda dengan promo.
Eh, tapi bukan berarti promo dan diskon itu menipu, lho.
Jika Anda teliti dan membandingkan harga di luar supermarket, Anda bisa memilih mana barang yang benar-benar murah dan layak Anda beli.
Jadi, jangan buru-buru anti dengan supermarket, ya.
Lalu, apakah masih ada strategi lainnya? Tentu saja masih ada.
Lampu yang selalu terang, membuat Anda bisa melihat dengan jelas setiap barang yang akan Anda beli.
Bunga dan food stand yang ditempatkan di dekat pintu masuk, membuat mood Anda lebih baik.
Program undian atau giveaway dari kode struk belanja yang membuat Anda rajin belanja, dan masih banyak strategi lainnya.
Yang jelas, semua yang diberikan supermarket pada Anda, selalu ada maksud dan tujuan tertentu.
Supermarket memang mencari keuntungan maksimal, namun mereka juga berusaha memberikan layanan dan produk berkualitas bagi para konsumennya. Seperti kata pepatah, ada harga ada barang.
Masalah tergoda membeli banyak barang atau tidak, adalah pilihan Anda.
Karena itu, jika Anda sedang berencana membuka bisnis, terutama di bidang F&B atau retail, Anda wajib belajar tentang Supermarket Psychology.
Selalu ingat untuk mengutamakan pelayanan sebelum mengambil keuntungan, ya.
Happy Shopping! ^^
*artikel ini dibuat dengan beberapa sumber berikut:
Supermarkets Use Psychological Tricks So You’ll Spend More
The Psychology of Supermarket Shopping
15 Sneaky Ways Supermarkets Get You to Spend More