Bagi anak-anak generasi Z, membaca mungkin adalah hal yang membosankan. Padahal setiap lini pendidikan, mewajibkan anak membaca. Lalu, bagaimana? Jangan khawatir, parents! Berikut 5 tips sederhana agar anak Anda suka membaca!
Buku adalah jendela dunia.
Masih ingat dengan kutipan tersebut?
Sewaktu SD, kepala sekolah saya memajang menulis kutipan tersebut dalam ukuran besar di lorong masuk sekolah.
Dulu saya tidak memahaminya, hingga saya “keranjingan” membaca.
Orang tua saya sama sekali tidak pernah memaksa saya agar rajin membaca. Namun, mereka menuntut saya untuk mendapat nilai yang baik di sekolah.
Karena saya anak yang cukup jujur, saya memperoleh nilai yang baik dengan cara sederhana, yakni membaca.
Suatu ketika saya merasa bosan karena ujian sekolah usai. Lalu saya pergi ke perpustakaan sekolah yang jarang saya kunjungi.
Di situlah awal mula saya mencintai buku.
Saya mulai membaca kumpulan cerita fabel berbahasa Melayu. Dilanjutkan dengan buku non-fiksi tentang tokoh-tokoh dunia di bidang ilmu kedokteran.
Terus berlanjut hingga saya hampir membaca semua buku di perpustakaan sekolah.
Maklum, sekolah saya adalah sekolah daerah yang kecil, dan perpustakaannya lebih kecil lagi.
Karena kesukaan saya pada membaca, saya sempat merasa heran dengan teman-teman saya yang ogah membaca.
Padahal membaca itu menyenangkan sekali, lho.
Di kelas 5 SD, saya bisa tahu silsilah penamaan orang Bali meski saya belum pernah ke Bali ketika itu.
Saya juga tahu kondisi perawatan korban Perang Krimea di Rusia karena saya membaca biografi Florence Nightingale.
Sungguh, buku adalah jendela dunia.
Karenanya, ketika saya menjadi guru dan mendapati sedikit sekali siswa saya yang suka membaca, saya merasa sedih.
Semakin sedih lagi, ketika ada orang tua siswa yang curhat anaknya hanya mau membaca ketika akan ujian.
Itu pun, hanya buku pelajaran sekolah yang dibaca.
Bagaimana dengan buku-buku lainnya?
Saya tidak berani bertanya.
Mungkin Anda, juga saya, suatu saat akan menghadapi anak yang merasa membaca adalah hal yang membosankan.
Untuk itu, Anda perlu mengetahui lima tips sederhana agar anak Anda suka membaca.
5 Tips Sederhana Agar Anak Suka Membaca
1. Orang Tua adalah Contoh Terbaik
Dosen saya pernah dengan bangga bercerita tentang anak-anaknya yang sangat gemar membaca. Saking gemarnya, ketika mereka sedang di toilet, mereka pun membawa buku untuk dibaca.
Beliau mengatakan pada saya bahwa kegemaran itu dipupuk sejak kecil.
Beliau dan istrinya selalu membaca di waktu luang, bahkan di dalam kereta saat perjalanan pulang-pergi bekerja.
Kebiasaan mereka itulah yang dicontoh oleh anak-anaknya.
Jadi, benar, kan?
Anak adalah mesin fotokopi terbaik dan orang tua adalah contoh terbaik.
Anak akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya.
Terutama ketika mereka masih dalam masa-masa pertumbuhan.
Jika Anda ingin anak-anak Anda gemar membaca, maka Anda wajib memberi contoh pada mereka.
Membacalah sebelum meminta anak Anda membaca.
Jika tidak, mana mungkin anak Anda bisa membaca dengan senang hati?
Mulailah dengan mengajak mereka duduk bersama setiap Anda membaca.
Jika mereka belum bisa membaca dengan lancar, bacakan cerita sederhana seperti dongeng.
Buat mereka merasa bahwa membaca bukanlah hal yang sulit dan membosankan.
Yang terpenting, tanyakanlah pada mereka tentang apa yang sudah mereka baca.
Mengobrol tentang bacaan dengan anak-anak itu sangat seru, lho, parents!
2. Membaca Apa Saja
Orang tua bisa menjadi contoh terbaik untuk membiasakan anak membaca.
Tapi, apakah anak akan serta merta membaca buku seperti orang tuanya?
Mungkin ya, mungkin juga tidak.
Apalagi jika anak sudah agak besar dan paham dengan penggunaan gadget.
Bisa jadi lebih sulit untuk membuat mereka tertarik, apalagi suka, dengan buku.
Karenanya, jangan membatasi bacaan anak-anak.
Justru, yang kali pertama Anda harus lakukan adalah membuat mereka senang dengan kegiatan membaca.
Membaca apa saja. Membaca apapun.
Tidak harus dalam bentuk buku.
Ada komik, majalah, koran, pamflet, bahkan trending tweet di Twitter.
Setidaknya, Anda harus memastikan bahwa setiap hari anak Anda membaca.
Juga, selalu tanyakan pada mereka tentang apa yang mereka baca hari ini.
Sampai kapan?
Tidak selamanya, kok.
Anda juga harus menentukan batasan waktu untuk membaca apa saja bagi anak Anda.
Ketika mereka sudah tampak terbiasa senang membaca, arahkan mereka untuk membaca buku dengan jumlah halaman yang terbatas.
Jadi, final goals-nya tidak berubah, parents, yakni membuat mereka suka membaca buku.
3. Membaca sambil Jalan-jalan
Beberapa anak tidak suka membaca karena membaca identik dengan ruangan tertutup, seperti perpustakaan sekolah.
Mereka merasa bosan dengan suasana sekelilingnya yang terlalu sepi dan menjenuhkan.
Jika anak Anda merasa demikian, ajaklah mereka ke luar ruangan.
Anda bisa mengajaknya ke taman baca yang lebih terbuka dengan desain yang atraktif untuk anak-anak.
Atau, yang lebih sederhana, mengajaknya duduk membaca bersama di teras rumah sambil menikmati semilir angin.
Intinya, jangan hanya menetap di satu tempat, parents.
Keliling perpustakaan terdekat, jalan-jalan ke beberapa toko buku di kota, atau mencoba kuliner baru dan menunggu makanan datang sambil membaca buku.
Menarik, bukan?
Selain anak akan merasa senang karena bisa jalan-jalan ke berbagai tempat, mereka juga akan merasa bahwa membaca itu tidak membosankan sama sekali.
4. Membaca dan Bermain
Beberapa anak merasa membaca itu membosankan karena faktor tempat bacanya.
Sebagian lainnya tidak suka membaca karena membaca itu berat. Apalagi membaca buku dengan kalimat-kalimat panjang yang tidak mudah dipahami anak.
Karenanya, penting bagi orang tua untuk tahu jenis-jenis bacaan yang tepat.
Tepat maksudnya adalah sesuai dengan usia dan ketertarikan anak.
Karena untuk membiasakan dan membuat anak senang membaca, Anda harus membuat mereka tertarik.
Mulailah dengan sesuatu yang ringan tapi seru.
Something challenging.
Misalnya, mengisi teka-teki silang (TTS) bersama, menjawab kolom kuis di koran, atau sekadar bermain menjawab pertanyaan di kumpulan tebak-tebakan lucu.
Ketika saya menjadi guru bimbel, saya selalu mengakhiri sesi belajar dengan membuat kuis tertulis yang berisi lima pertanyaan.
Setiap anak bebas mencari jawaban di buku sekolah atau googling menggunakan smartphone mereka.
Dengan cara tersebut, anak merasa tertantang untuk berlomba mencari jawaban yang paling benar.
Sebagai guru, melihat mereka antusias membaca adalah hal paling membahagiakan dalam mengajar!
5. Membaca adalah Hadiah Istimewa
Setiap akhir semester perkuliahan, saya selalu menyempatkan diri ke toko buku dan membeli buku yang saya inginkan dari hasil tabungan semester saya.
Hal tersebut saya anggap sebagai reward untuk diri sendiri karena telah berhasil menyelesaikan ujian yang cukup sulit.
Konsep reward ini juga saya berlakukan untuk siswa saya.
Setiap akhir semester, anak yang berhasil membaca lebih dari satu buku, mendapatkan hadiah istimewa dari saya.
Buku, kue, hingga peralatan menulis.
Karena mereka masih anak-anak, mereka sangat senang meski hadiahnya terbilang sederhana.
Anda juga bisa melakukan hal serupa, lho, parents.
Terkadang, anak yang mengaku suka membaca juga bisa merasa bosan membaca.
Karenanya, tanpa stimulus seperti reward, mereka akan mudah menyerah dan menutup bukunya.
Berilah hadiah pada anak Anda, yang telah berjuang keras membaca hingga halaman terakhir.
Tidak melulu soal barang mahal yang harus dibeli di luar rumah.
Anda bisa memberi mereka hadiah kecil seperti makanan kesukaan mereka, mengajak mereka bermain bersama di taman, atau kebebasan main video game di akhir pekan.
Bagaimana, parents?
Cukup mudah, ya?
Tapi akan butuh proses panjang, tenaga dan kesabaran yang cukup.
Selalu ingat untuk menyediakan ruang kesabaran yang luas untuk anak-anak Anda, ya!
Karena mungkin membaca dan memahami satu buku adalah hal yang mudah bagi orang dewasa, tapi tidak bagi anak-anak.
Oh iya, tambahan paling penting dari semuanya, jangan lupa untuk selalu mengawasi bacaan anak Anda, ya.
Berdiskusi santai dengan anak Anda adalah cara terbaik untuk tahu apa saja yang sudah mereka baca.
Meski kita memberi kebebasan membaca pada anak, bukan berarti kita membiarkan mereka membaca apapun tanpa wawasan dan pemikiran yang baik.
Selalu arahkan anak-anak Anda agar mereka bisa mendapatkan pembelajaran positif dari bacaan-bacaan mereka.
Semoga berhasil, parents! 🙂
Terima kasih atas tipsnya. Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan mau coba dipraktikkan.
Sama-sama.. Semoga berhasil, ya 🙂 Jangan lupa share artikel kami, ya 🙂