Umumnya orang akan menganggap jika cara menentukan harga jual makanan adalah cukup dengan menyamakan harga rata-rata makanan di pasaran.
Hal tersebut tidak sepenuhnya keliru.
Namun sebetulnya penentuan harga jual makanan ditentukan oleh banyak faktor.
Sebagai penjual makanan, Anda harus punya strategi yang baik dalam menentukan harga jual.
Mulai dari harga bahan makanan, harga peralatan, gaji tenaga kerja, biaya promosi, biaya pemasaran, dan lain sebagainya.
Mengapa strategi penentuan harga jual harga merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu bisnis?
Simak penjelasan berikut ini sebagai referensi Anda.
Alasan Mengapa Menentukan Harga Jual Produk Sangat Penting untuk Kelangsungan Hidup Sebuah Bisnis
Menentukan harga jual sangatlah penting, baik untuk bisnis yang sudah lama berjalan maupun bisnis baru dirintis.
Bukan hanya soal untung dan rugi, menentukan harga jual makanan merupakan strategi dan perencanaan bisnis yang harus Anda selesaikan sebelum mulai menjalankan sebuah bisnis makanan.
Menentukan harga jual bertujuan untuk beberapa hal berikut ini:
1. Harga Jual Produk Adalah Informasi Penting bagi Calon Pelanggan
Harga bukan sekadar angka yang ditulis di dalam sebuah brosur, melainkan informasi penting bagi pelanggan untuk memutuskan akan membeli suatu produk atau tidak.
Bagi pembeli yang sudah berpengalaman, kualitas suatu produk bisa diketahui dari harga yang ditawarkan.
Misalnya saja Sate Ayam Madura kali lima di wilayah Jakarta dan sekitarnya rata-rata dijual di harga Rp15.000,00 hingga Rp20.000,00 per 10 tusuk.
Jadi, jika ada yang menjual Sate Ayam Madura di harga Rp5000,00 per 10 tusuk, maka secara otomatis calon pembeli akan curiga dengan sate ayam tersebut karena harganya yang tidak wajar.
2. Harga Jual Produk dapat Membentuk Citra sebuah Brand
Sebagian besar masyarakat mungkin sudah akrab dengan istilah “ada harga ada kualitas”.
Konsumen berani untuk membeli dengan harga yang mahal asalkan ada jaminan kualitas dari produk yang ditawarkan tersebut.
Perhatikan tentang cara menghitung antara modal dan harga jual yang Anda tetapkan.
Anda harus bisa menentukan harga jual makanan yang menguntungkan bisnis Anda dan juga konsumen.
Jika konsumen menganggap harga makanan yang Anda tawarkan kurang menguntungkan, mereka mungkin akan berpikir dua kali untuk membelinya.
Harga satu ekor ayam kampung panggang tentu akan lebih mahal dari harga satu ekor ayam negeri panggang,
3. Harga Jual Produk Adalah Bentuk Persaingan dengan Kompetitor
Anda bisa saja menjual makanan produk Anda dengan harga yang murah untuk mendatangkan banyak pelanggan.
Tetapi jangan lupa bahwa untuk mendapatkan harga jual makanan yang murah tentu Anda harus mengurangi biaya produksi sehingga hingga kualitas produk yang dihasilkan kurang sempurna.
Sementara itu, memasang harga jual yang terlalu tinggi bisa membuat pelanggan enggan untuk membeli makanan yang Anda jual.
Apalagi dengan banyaknya kompetitor yang menawarkan harga bersaing.
Cara menentukan harga jual makanan agar dapat bersaing dengan kompetitor adalah dengan mengambil harga rata-rata di pasar.
Jangan lupa untuk tonjolkan kelebihan produk Anda, dan buat calon konsumen merasa produk Anda bisa jadi solusi untuk permasalahan mereka.
Misalnya saja di mana-mana sudah banyak sekali penjual ayam goreng krispi, namun penjualan ayam krispi tetap laris manis.
Jika Anda tidak menggunakan sambal sachet dan lebih memilih menggunakan sambal buatan sendiri, itu berarti Anda sudah memberikan nilai tambah terhadap ayam goreng krispi yang Anda jual.
4. Harga Jual Produk Tidak Akan Berubah Signifikan
Menghitung dengan baik teliti akan membuat Anda bisa menentukan harga yang tepat untuk menjaga kestabilan harga makanan secara keseluruhan.
Produk Anda akan memiliki harga yang lebih stabil sehingga dapat menghindari perang harga saat terjadi naik/turunnya permintaan atau fluktuatifnya harga bahan baku makanan.
5. Menentukan Harga Jual dengan Teliti akan Memaksimalkan Keuntungan
Tidak sedikit para calon pengusaha baru beranggapan bahwa penentuan harga jual produk bukan suatu hal yang penting dalam bisnis.
Padahal, strategi penentuan harga produk ini harus diterapkan sejak awal menjalankan bisnis.
Cara menentukan harga jual makanan atau produk lainnya bukan hanya menghitung angka agar modal kembali dalam jangka waktu tertentu.
Anda harus menghitung dengan teliti dalam menentukan harga produk Anda agar dapat memaksimalkan laba.
Dengan keuntungan yang maksimal, Anda akan lebih leluasa menggunakannya uang yang ada untuk pengembangan bisnis.
Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Harga Jual Makanan
Strategi penetapan harga jual makanan dan juga produk lainnya harus mempertimbangkan banyak faktor.
Bukan hanya modal ditambah potensi keuntungan.
Berikut ini ada beberapa faktor yang bisa jadi penentu harga jual makanan.
1. Target Pasar
Yang harus pertama kali Anda perhatikan dalam menentukan harga jual makanan adalah target pasar produk Anda.
Prinsipnya adalah harga ditentukan oleh minat pasar terhadap dari produk yang ditawarkan.
Misalnya saja harga tahu isi dengan target karyawan kantor tentu akan berbeda dengan harga tahu ini untuk kalangan anak sekolah atau mahasiswa.
Tahu isi untuk karyawan kantor mungkin ukurannya harus lebih besar dan isinya lebih komplit dan padat dibandingkan dengan tahu isi untuk anak sekolah.
Mungkin juga Anda bisa mempertimbangkan menambah porsi nasi putih dan mengecilkan ukuran ayam goreng jika Anda ingin menjual nasi ayam ke mahasiswa.
Selain itu, lokasi Anda menjual produk makanan juga menentukan harga makanannya.
Harga pisang goreng di warung kopi pinggir jalan tentu lebih murah dari pada harga pisang goreng di dalam mal.
2. Biaya Modal dan Biaya Produksi
Cara menentukan harga jual makanan yang paling sederhana adalah menghitung biaya modal dan biaya-biaya lain yang mengikutinya.
Biaya modal dihitung dari semua bahan yang Anda gunakan untuk membuat produk makanan seperti sayuran, daging, beras, bumbu-bumbu, kotak makanan, plastik, dan lain sebagainya.
Ongkos produksi meliputi biaya yang diperlukan untuk kegiatan memasak, seperti biaya listrik, pembelian gas, bahan bakar untuk belanja bahan, dan lain sebagainya.
Jangan lupa masukkan gaji karyawan ke dalam ongkos produksi.
Hitung juga biaya distribusi jika Anda juga menggunakan jasa pengiriman untuk bahan-bahan masakan atau untuk memasarkan dan mengirimkan ke konsumen.
3. Besaran Persentase Keuntungan
Kebanyakan pelaku usaha menggunakan cara menghitung harga jual makanan berdasarkan persentase keuntungan yang ingin didapatkan.
Beberapa pelaku usaha biasanya mematok 5-10% keuntungan pada awal-awal saat memulai bisnis.
Keuntungan yang ditargetkan umumnya juga disesuaikan dengan kondisi pasar.
Jika perekonomian target pasar Anda sedang sulit, sebaiknya tahan untuk mematok harga jual makanan yang terlalu mahal.
Jika perekonomian sedang bagus, bisa saja Anda mengambil keuntungan 50% hingga 100% dari biaya modal.
4. Harga Jual Produk Kompetitor
Kompetitor menjadi bagian penting yang tidak boleh diabaikan saat Anda menentukan harga jual makanan.
Dari harga rata-rata produk yang dijual oleh kompetitor, konsumen akan menilai harga yang Anda tawarkan, apakah terlalu mahal atau terlalu murah.
Konsumen mungkin tidak tertarik dengan makanan yang Anda jual jika harganya dirasa terlalu mahal.
Begitu pula sebaliknya, konsumen juga akan was-was apabila produk yang kamu jual harganya terlalu murah dibanding kebanyakan penjual.
5. Ada Tidaknya Nilai Tambah di Produk Anda
Selain kualitas, konsumen akan mempertimbangkan harga yang ditawarkan dari suatu produk berdasarkan nilai tambah apa yang bisa diperoleh oleh konsumen.
Apabila Anda menghendaki keuntungan yang besar dengan harga lebih mahal, pastikan ada nilai lebih dari produk yang Anda jual.
Sebagai contoh harga yang ditawarkan oleh produsen makanan dari bahan-bahan organik atau makanan dengan standar nutrisi untuk diet relatif lebih mahal daripada harga makanan di warteg.
Dengan menonjolkan nilai tambah, konsumen akan lebih tertarik meski harganya lebih mahal sekalipun.
Strategi Umum dalam Menentukan Harga Jual
Selain faktor-faktor yang sudah disebutkan tadi, Anda juga bisa menentukan harga jual makanan dengan beberapa strategi berikut ini.
1. Markup Pricing
Sederhananya, markup pricing adalah cara menentukan harga jual makanan dengan menambahkan persentase keuntungan.
Terntukan persentase keuntungan yang ingin Anda dapatkan dari seluruh biaya modal dan operasional yang dikeluarkan di awal.
Rumusnya seperti ini:
Harga jual = (biaya bahan baku modal + (biaya bahan baku x markup %)) / jumlah barang
Misalnya modal Anda ketika akan berjulan gorengan adalah Rp50.000,00 dan dari jumlah modal tersebut Anda bisa membuat 25 buah gorengan.
Presentase keuntungan yang ingin Anda dapatkan dari hasil penjualan seluruh gorengan tadi adalah di angka 30%.
Maka cara menentukan harga jual gorengan nantinya yang dihitung dengan rumus di atas adalah.
(Rp50.000,00 + (Rp 50.000,00 x 30%)) / 25 = Rp2.600,00
Jadi Anda mendapatkan harga jual gorengan Rp2.600,00 per buah.
2. Margin Pricing
Strategi margin pricing ini dilakukan dengan cara menentukan harga jual terlebih dahulu berdasarkan harga rata-rata di pasaran baru kemudian menghitung berapa modal produksi yang diperlukan.
Perhatikan, hal yang paling berpengaruh terhadap penentuan harga jual adalah target pasar. Jadi, Anda tetap harus menyesuaikannya dengan pasarnya.
Rumus seperti ini:
Margin = (Harga jual x jumlah barang – harga modal) / (harga jual x jumlah barang)
Misalnya dengan modal Rp100.000,00 Anda bisa memproduksi 100 buah donat.
Anda ingin menjualnya seharga Rp2000,00 per buah.
Maka margin keuntungan yang bisa Anda dapatkan adalah:
(Rp2.000,00 x 100 – Rp100.000,00) / (Rp2.000,00 x 100)
Maka margin keuntungan yang akan Anda peroleh adalah sebesar 50%.
3. Bundling
Bundling merupakan strategi menjual beberapa produk, baik sejenis maupun tidak sejenis, dalam satu harga.
Dalam paket bundling biasanya harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan membelinya secara satuan.
Anda bisa menggunakan cara menentukan harga jual makanan dengan menerapkan strategi bundling.
Rumus yang bisa Anda gunakan adalah:
Harga jual bundling = (harga jual per buah x jumlah produk) – potongan harga
Sebagai contoh, Anda menjual gorengan seharga Rp3.000,00 per buah.
Agar cepat laku, Anda melakukan bundling satu paket berisi empat buah gorengan.
Maka perhitungannya:
Rp3.000,00 x 4 – Rp2.000,00 = Rp10.000,00
4. Keystone Pricing
Strategi keystone pricing mirip dengan strategi markup pricing, namun nilai markupnya sangat besar, bisa 100% dari harga modal.
Oleh karena itu keystone pricing digunakan jika Anda ingin menjual makanan dengan harga dua kali lipat dari harga modal.
Umumnya, strategi keystone pricing sering digunakan para penjual di mal yang menjual produk non makanan.
Namun tidak ada salahnya jika Anda menggunakan strategi keystone pricing sebagai cara menentukan harga jual makanan yang Anda jual.
Sebelum menggunakan strategi keystone pricing, ada beberapa hal yang patut Anda perhatikan, satu diantaranya adalah makanan yang dijual harus memiliki standar kualitas dan kelayakan yang tinggi.
Hal ini karena pelanggan tidak mungkin mengeluarkan uang lebih banyak jika ada produk serupa yang harganya lebih murah.
Selain itu, harga yang ditetapkan dari metode ini cenderung mudah ditinggalkan saat konsumen mendapatkan harga yang lebih murah.
Cara Menentukan Harga Jual Makanan, Sederhana Namun Untung Maksimal
Menjual makanan memang cukup mudah, tetapi terkadang para pelaku usaha kebingungan saat harus menentukan harga jualnya.
Pada dasarnya, cara menentukan harga jual makanan bisa menggunakan perhitungan modal atau berdasarkan keuntungan yang ingin didapat.
Tidak perlu pusing dengan strategi yang sudah disebutkan tadi, berikut ini ada cara sederhana dalam menentukan harga jual makanan namun dapat memberikan keuntungna maksimal.
1. Menentukan Harga Jual Berdasarkan Nilai Modal
Anda bisa menghitung harga jual berdasarkan modal untuk pembelian bahan baku yang dikalikan dengan target persentase keuntungan.
Cara menghitung harga jual seperti ini paling umum dilakukan untuk bisnis kuliner.
Kuncinya adalah harga jual makanan harus bisa menutupi semua kebutuhan operasional termasuk gaji pegawai, sewa alat, sewa tempat, dan lainnya.
Usahakan nilai modal yang Anda gunakan untuk satu porsi makanan tidak lebih dari 50% dari harga jual yang sudah ditentukan.
Masih bingung cara menghitungnya? Berikut langka-langkah untuk menghitung harga jual makanan berdasarkan modal yang bisa Anda lakukan.
Langkah Pertama: Hitung Seluruh Modal
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung seluruh modal yang Anda butuhkan untuk membuat makanan.
Hitung semuanya meski Anda menggunakan bahan baku sendiri secara gratis.
Setiap bahan yang digunakan, termasuk bahan yang mungkin Anda ambil dari kebun sendiri harus dihitung sesuai harga pasar.
Langkah Kedua: Nilai Modal Dibagi dengan Target Persentase
Selanjutnya, Anda menentukan target persentase biaya untuk mendapatkan harga jual yang tepat.
Misalnya 25% atau 50% dari seluruh modal yang sudah Anda hitung sebelumnya.
Contoh:
Anda akan menjual makanan berupa dessert box dengan target persentase 30%. Cara menentukan harga jual makanan dihitung dari seluruh modal yang dibutuhkan seperti berikut.
- Milo Rp10.000,00
- Oreo Rp20.000,00
- Susu full cream Rp30.000,00
- Cheesecake Rp40.000,00
Menentukan harga jual
- Harga jual = seluruh modal / persentase
- Harga jual = (Rp10.000,00 + Rp20.000,00 + Rp30.000,00 + Rp40.000,00) / 30%
- Harga jual = Rp100.000,00 / 30%
- Harga jual = Rp335.000,00 (pembulatan)
2. Menentukan Harga Jual dengan Metode Titik Harga
Jika cara pertama menghitung modalnya terlebih dahulu, cara kedua ini menghitung harga jualnya terlebih dahulu.
Dari harga jual ini, Anda bisa memasang target berapa modal yang harus dikeluarkan agar harga makanan tersebut memberikan keuntungan.
Cara ini dapat membantu Anda terutama yang ingin bertahan di persaingan pasar yang semakin ketat.
Harga jual adalah harga yang Anda pasang untuk seluruh makanan yang dijual dengan di dalamnya terdapat modal dan keuntungan.
Apabila Anda ingin menentukan harga jual dengan metode titik harga ini, sebaiknya perhatikan beberapa tips berikut.
-
Tentukan target pasar
Selalu perhatikan jenis konsumen yang menjadi incaran Anda.
Contohnya Anda akan menjual ayam geprek di lingkungan kampus dan rata-rata harga dari pesaing adalah Rp15.000,00. Anda tidak bisa mematok harga lebih tinggi dari harga tersebut untuk produk yang sama.
-
Kenali harga pesaing
Apabila harga di kompetitor semakin ketat, Anda bisa menggunakan strategi dengan menurunkan harga.
Misalnya kompetitor banyak menjual ayam geprek serba Rp10.000,00, maka Anda bisa menggunakan strategi dengan memasang harga Rp9.000,00.
Pastikan Anda punya menu lain yang dapat menutup harga ‘murah’ tersebut.
-
Berikan value lebih
Jika sudah ada harganya dan lebih tinggi dari rata-rata, Anda perlu memberikan value atau nilai tambahan dari produk Anda.
Misalnya ayam geprek dengan aneka sambal tambahan yang dimasukkan dalam menu.
-
Cari bahan baku yang lebih murah
Temukan harga bahan baku yang bisa lebih murah tetapi tidak mengurangi kualitasnya.
Misalnya dengan membeli bahan baku langsung di pasar atau di agen besar yang lebih murah dibandingkan dengan harga di warung tetangga.
3. Menentukan Harga Jual dengan Rumus Ala Chef Arnold
Cara menentukan harga jual makanan yang diperkenalkan oleh Chef Arnold ini adalah menggunakan rumus angka 0,3.
Metode 0,3 ini bisa digunakan sebagai rumus mencari harga jual untuk per porsi makanan.
Berikut langkah-langkah untuk menghitung harga jual makanan.
- Hitung bahan baku untuk satu porsi hidangan
- Tambahkan biaya packaging atau kemasan makanan
- Hitung dengan dibagi 0,3
Contoh:
Misalnya Anda hendak menjual mie nyemek, berikut harga jual per porsi untuk mie nyemek menggunakan rumus 0,3.
Modal untuk 1 porsi mie:
- 1 Mie keriting Rp 500
- 1 telur ayam Rp 2.500
- 1 sosis Rp 1.000
- Sayur Rp 500
- Bumbu-bumbu Rp 2.000
Dari modal atau bahan baku di atas, maka untuk satu porsi mi nyemek membutuhkan Rp6.500,00.
Angka tersebut merupakan modal yang dibutuhkan untuk membuat seporsi mie nyemek.
Harga jualnya dihitung dari Rp6.500,00 dibagi 0,3, berarti Rp21.666,66.
Jika dibulatkan, harga jual per porsi mie nyemek adalah Rp22.000,00.
Apabila mie nyemek Anda menggunakan tambahan kemasan seperti Styrofoam, maka tambahkan harga per buah Styrofoam untuk harga jual mie nyemek.
Itulah beberapa ulasan mengenai cara menentukan harga jual makanan, faktor-faktor yang harus diperhatikan, dan alasan pentingnya harga jual bagi bisnis.
Dengan menentukan harga yang tepat, produk Anda akan lebih mudah menembus harga pasar dan juga meningkatkan image dari produk yang Anda jual.