Dalam suatu organisasi, Anda tentu akan akrab dengan istilah brainstorming. Teknik ini bahkan terbilang efektif dalam memacu kinerja dari organisasi tersebut.
Namun bukan hanya untuk organisasi, tetapi istilah brainstorming juga bisa untuk individu atau perorangan.
Lantas, apa yang dimaksud dengan brainstorming dan bagaimana penerapannya efektif?
Apa yang Dimaksud dengan Brainstorming?
Apa itu brainstorming? Secara harfiah brainstorming artinya bertukar pikiran atau curah pendapat. Itu berarti pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming.
Sejatinya, brainstorming adalah teknik yang dipakai dalam mengumpulkan berbagai gagasan yang keluar dari pemikiran dan pendapat orang banyak. Brainstorming adalah alat bantu yang digunakan untuk menemukan solusi dari suatu masalah dengan mengumpulkan ide-ide dan gagasan.
Cara pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming yaitu dengan berpikir spontan namun tetap kreatif. Dengan demikian, akan muncul ide-ide baru untuk menjadi solusi dari suatu masalah.
Dengan adanya brainstorming, diharapkan akan mampu menciptakan lingkungan yang menunjukkan peran aktif dari setiap anggota organisasi.
Dengan kata lain, kegiatan ini akan memicu semua orang untuk mengeluarkan ide-ide yang ada di dalam pemikirannya.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk terlibat dalam kegiatan tersebut agar ide dan gagasan yang ada lebih mudah dikembangkan demi menghasilkan solusi terbaik.
Gagasan yang muncul saat menjalankan brainstorming diharapkan dapat menjadi langkah solusi untuk suatu permasalahan. Siapa pun yang terlibat dalam aktivitas ini diharapkan juga akan menerima semua keputusan yang diambil.
Apa Manfaat Brainstorming bagi Organisasi dan Perusahaan?
Setelah mengetahui apakah yang dimaksud dengan brainstorming, Anda juga perlu mengetahui tujuan dan manfaat dari aktivitas tersebut. Secara umum, brainstorming dapat mendorong berbagai hal positif, baik bagi satu tim organisasi maupun individu.
Berikut ini beberapa alasan mengapa kita harus melakukan brainstorming:
1. Mendorong Kemampuan Berpikir Kritis
Apabila aktivitas brainstorming dijalankan dengan baik dan terarah, setiap anggota tim akan terpacu untuk dapat berpikir secara kritis. Terlebih, aktivitas ini memang mengharapkan adanya kebebasan untuk berpikir dan berpendapat secara aktif.
Dengan brainstorming, anggota tim tidak akan merasa ditekan oleh berbagai kritikan. Di waktu yang sama, Anda juga akan didorong untuk terlibat dalam mengevaluasi ide dan gagasan anggota lain, mempertimbangkan efektivitas gagasan-gagasan yang ada, hingga menciptakan alternatif lain melalui sesi diskusi.
2. Mempererat Kerja Sama dan Memperkuat Kinerja Tim
Dengan adanya brainstorming, pada dasarnya akan memupuk kerja sama dalam sebuah tim melalui partisipasi setiap anggotanya.
Setiap anggota mendapatkan peran untuk mengemukakan pemikiran dan pendapatnya terhadap sebuah pemasalah yang sedang dibahas. Bukan hanya itu, setiap anggota tim juga dituntut untuk bisa menghargai apapun pemikiran dan pendapat setiap anggota.
Melalui sesi tukar pikiran ini, semua anggota didorong untuk aktif dan membuat kolaborasi dalam menghasilkan suatu keputusan bersama.
3. Menghasilkan Solusi dan Keputusan Terbaik
Sesi tukar pikiran pada dasarnya akan memunculkan gagasan yang beragam tanpa adanya batasan. Semua sudut pandang akan muncul, bahkan ide-ide out of the box dapat ditampung sehingga tidak ada batasan bagi setiap anggota tim.
Solusi dan keputusan terbaik dari sebuah permasalahan akan dapat dihasilkan oleh tim, bukan individu atau pimpinan semata. Berbagai ide akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan, termasuk ide-ide inovatif.
Dari pertimbangan inilah akan muncul sesi diskusi untuk memunculkan keputusan yang tepat serta bagaimana menjalankannya.
Apa Saja Metode Brainstorming yang Umum Digunakan di Berbagai Jenis Organisasi?
Setelah Anda mengetahui apa yang dimaksud dengan brainstorming serta manfaatnya, penting bagi Anda untuk memahami metode-metode brainstorming yang bisa digunakan di berbagai jenis organisasi dan situasi. Pasalnya, tidak jarang sesi yang cukup jarang dilakukan ini hanya aktif dilakukan oleh 60-75% peserta saja.
Beberapa metode brainstorming berikut ini bisa Anda dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi anggota tim Anda.
1. Mind Mapping
Teknik mind mapping sejatinya menjadi salah satu teknik brainstorming yang cukup populer yang biasanya dituangkan dalam bentuk tulisan dan gambar. Mind mapping merupakan sebuah teknik mencatat dan mengelompokkan beberapa gagasan yang saling berkaitan ke dalam kerangka-kerangka yang terstruktur. Teknik ini dapat membantu sebuah tim untuk mengingat serta menganalisis gagasan dari masalah yang sedang dibahas.
Jika menggunakan metode ini, Anda dapat menghubungkan suatu pertanyaan atau topik dengan ide-ide berbeda yang bermunculan.
Dalam menggunakan metode mind mapping, Anda tidak hanya lebih paham tentang solusi-solusi yang disampaikan setiap anggota tim. Anda bahkan dapat menangkap semua ide yang muncul, membangun ide tersebut, hingga melakukan visualisasi terhadap ide yang ada.
2. Analisis SWOT
Teknik lain yang juga dapat dilakukan yakni dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis ini menggabungkan beberapa elemen penting yang akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan. Elemen-elemen yang dimaksud yakni berupa Strength (kelebihan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threats (hambatan).
Analisis SWOT membahas sebuah permasalahan dengan mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal.
Analisis SWOT tidak hanya dapat digunakan sebagai teknik melakukan diskusi dan tukar pikiran. Anda bahkan dapat melakukan perencanaan secara strategis untuk melakukan evaluasi berbagai produk, proyek, bahkan bisnis secara keseluruhan dengan menggunakan analisis SWOT.
3. Brainwriting
Apabila tim Anda tidak mudah untuk mengeluarkan pendapat secara lisan, Anda dapat menggunakan teknik ini sehingga pendapat bisa diperoleh dalam bentuk tulisan. Dengan demikian, setiap anggota tim akan menuliskan ide dan gagasan mereka secara anonim.
Cara ini dapat mencegah dominasi salah satu pihak dan mendorong semua orang (termasuk introvert) untuk turut berkontribusi dalam memecahkan sebuah masalah.
Semua ide yang ada dikumpulkan, disortir, dan dipilih secara acak untuk didiskusikan bersama seluruh anggota atau para pengambil keputusan.
Konsep brainwriting ini bisa dibilang mirip dengan survey, di mana hasil survey yang berisi pertanyaan-pertanyaan disebarkan kepada setiap anggota organisasi dan dikumpulkan kembali untuk selanjutkan dilakukan pembahasan.
4. Rapid Ideation
Mungkin di antara Anda pernah dengar istilah “The Power of Kepepet“. Yaa, judul buku yang pernah ditulis oleh seorang pengusaha dan seorang Youtuber bernama Jaya Setiabudi ini bisa dibilang sama dengan istilah rapid ideation.
Terkadang, seseorang akan bisa menemukan solusi yang baik, efektif, dan juga berani saat memiliki waktu yang terbatas untuk berpikir dan mengambil keputusan.
Teknik yang dapat memacu kreativitas ini mengharuskan setiap anggota tim memberikan ide atau gagasan sebanyak mungkin dalam batasan waktu yang ada. Dari setiap ide yang dituliskan akan dipilih dan didiskusikan bersama-sama dengan anggota tim sehingga bisa mencapai solusi dan keputusan yang diharapkan.
5. Starbursting
Teknik lain yang bisa Anda praktikkan adalah starbursting, di mana setiap kelompok dapat mengeksplor ide-ide dan mengajukan pertanyaan yang lebih spesifik tentang suatu topik. Starbursting bersifat eksploratif karena setiap pertanyaan dapat memicu pertanyaan-pertanyaan lain.
Dibandingkan dengan teknik brainstorming lainnya yang fokus pada solusi, teknik starbusrting justru lebih dulu mengumpulkan lebih banyak pertanyaan dari pada jawaban dan solusi.
Untuk memulainya, gambarlah bintang dengan enam titik dan tuliskan ide utama di tengahnya. Berikan label pada setiap titik bintang dengan pertanyaan 5W + 1H. Selanjutnya, kembangkan semua pertanyaan tersebut pada setiap poinnya.
6. Figuring Storming
Salah satu teknik yang juga sangat baik untuk digunakan dalam sesi brainstorming adalah figuring storming. Dengan teknik ini, Anda dituntut untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda dengan menjadi orang lain.
Teknik ini mengharuskan Anda seolah-olah menjadi orang lain saat membuat gagasan atau membuat suatu keputusan. Biasanya Anda akan disuruh menjadi seorang atasan yang berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dibahas.
Terkadang dalam sebuah organisasi ada saja penilaian dari bawahan terhadap atasannya yang kurang baik dalam membuat keputusan trategis. Figuring storming terbilang unik karena Anda dituntut untuk berpikir layaknya seorang atasan yang selain membuat keputusan untuk dirinya sendiri, juga membuat keputusan untuk organisasi dan juga anggota lainnya.
Apa Saja Kunci Keberhasilan dari Tahap Brainstorming?
Untuk mendapatkan solusi yang tepat dan berdaya guna, semua teknik di atas tentu harus dijalankan dengan baik dan tepat. Hal ini supaya pengumpulan ide-ide baru dapat berjalan secara efektif untuk mencapai tujuan bersama.
Berikut beberapa junci sukses brainstorming yang perlu diperhatikan agar proses brainstorming dapat berjalan dengan efektif:
1. Tentukan Masalah dan Tujuan
Dengan menetapkan tujuan utama, sesi brainstorming diharapkan bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Kunci efektifitas dari brainstorming adalah menentukan masalah apa yang harus diselesaikan karena memang tidak semua masalah dapat diselesaikan dalam satu sesi brainstorming. Hal ini juga berkaitan dengan waktu yang terbatas dalam memecahkan sebuah masalah.
Selain itu, dengan menetapkan tujuan utama akan membuat peserta brainstorming fokus terhadap masalah yang sedang dibahas sehingga tidak melebar ke topik dan permasalahan lainnya.
2. Siapkan Orang-orang yang Sesuai
Dalam suatu organisasi berskala besar, tentu saja tidak semua orang bisa turut andil dalam sesi brainstorming. Dengan ditentukannya sebuah tujuan, Anda akan lebih mudah menentukan dan mempersiapkan orang-orang yang tepat untuk bergabung dalam kegiatan ini.
Jika terlalu banyak anggota yang ikut serta, dikhawatirkan sesi brainstorming tidak akan berjalan dengan efektif dan kondusif.
Sebagai contoh, jika permasalahan mengacu pada penjualan, maka Anda hanya perlu melibatkan orang-prang dari departemen marketing dan penjualan yang cenderung lebih sering berkutat dengan masalah tersebut.
3. Tunjuk Seorang Untuk Memimpin Diskusi
Peranan seorang pemimpin adalah agar sesi brainstorming dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Seorang pemimpin harus pahan tentang tujuan diadakannya brainstorming dan paham bagaimana merumuskan pertanyaan-pertanyaan. Selain itu, seorang pinpinan diskusi harus mampu mendorong peserta untuk berani dan aktif dalam menyampaikan gagasan dan ide.
Oleh karena itu, seorang pempimpin diskusi memang seseorang yang memiliki kemampuan leadership yang baik sehingga tidak banyak terpengaruh oleh peserta. Akan lebih mudah jika pemimpin jalannya diskusi adalah seorang dengan jabatan tinggi yang disegani dan dihormati oleh bawahannya.
4. Tentukan Waktu dan Tempat
Pastikan untuk menentukan jadwal, tempat, dan durasi diselenggarakannya proses brainstorming. Tentukan jadwal jauh-jauh hari sebelum dilaksanakannya brainstorming agar setiap peserta dapat mempersiapkan diri sehingga bisa memberikan gagasan dengan lebih baik.
Dengan persiapan yang matang dari masing-masing peserta dapat membuat sesi brainstorming berjalan dengan efektif, lancar, dan tidak banyak membuang waktu.
Selain itu jangan remehkan tempat diadakannya brainstorming karena hal tersebut juga berpengaruh pada potensi, motivasi, dan semangat para peserta. Brainstorming bisa dilakukan dengan suasana yang berbeda dan berada di luar lingkungan kantor, seperti hotel, kafe, rumah makan, atau di alam terbuka sembari outbond.
5. Kumpulkan dan Catat Setiap Ide dan Gagasan
Jangan sampai ide dan gagasan yang diutarakan setiap peserta tidak ditulis dan dicatat dengan baik.
Sama seperti rapat pada umumnya, diperlukan notulen yang siap mengumpulkan dan mencatat setiap pertanyaan, jawaban, ide, dan gagasan yang diutarakan oleh setiap peserta. Pencatatan ide ini sudah pasti harus dilakukan secara rapi dan terstruktur.
Dengan demikian, seluruh peserta brainstorming akan lebih mudah dalam menarik kesimpulan dan solusi pada saat diskusi.
6. Hindari Keluarnya Kritikan dan Komentar dari Siapapun
Pada saat sesi brainstorming, setiap anggota tim harus menghindari kritikan dan celaan terhadap anggota lainnya. Hal ini lantaran brainstorming artinya lebih kepada pengumpulan ide dan bukan sekadar ajang adu argumen dan kepintaran.
Jika ada kritik yang timbul, dikhawatirkan akan menimbulkan batasan yang membuat anggota tim menjadi takut untuk mengeluarkan pendapatnya. Padahal, tujuan dari brainstorming adalah kuatitas ide, karena semakin banyak ide yang masuk akan membuat brainstorming semakin menarik. Biarkan semua ide, gagasan, dan pendapat keluar dari pemikiran masing-masing peserta, tidak terkecuali yang dirasa tidak masuk akal.
Referensi juga akan semakin banyak dan beragam jika semua anggota tim merasa dihargai. Oleh karena itu, Anda wajib mendorong semua anggota untuk dapat berpikir dan mengeluarkan gagasannya secara kreatif.
7. Ajukan Pertanyaan Sesuai dengan Topik
Di dalam kegiatan brainstorming, setiap peserta boleh mengajukan pertanyaan asalkan pertanyaan tersebut masih berhubungan dengan topik yang sedang dibahas. Sama seperti pernyataan yang diajukan, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan topik yang dibahas agar kegiatan brainstorming dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Pertanyaan dapat memunculkan gagasan baru atau pertanyaan lainnya sehingga informasi yang diperoleh juga akan semakin banyak.
Jangan lupa juga untuk mencatat pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
8. Lakukan diskusi
Sejatinya, inti dari suatu aktivitas brainstorming adalah mengumpulkan berbagai gagasan dan mendiskusikannya bersama. Saat brainstorming dilakukan, sediakan waktu yang cukup untuk sesi khusus diskusi.
Pada sesi diskusi ini boleh diajukan pendapat terhadap semua gagasan yang sudah diutarakan dan dicatat sebelumnya. Saat diskusi berakhir, pastikan ada kesepakatan dan keputusan solusi terbaik dari setiap anggota tim sehingga dapat menjadi dasar implementasi strategi organisasi selanjutnya.
9. Batasi Waktu Kegiatan
Dalam bisnis, kita bisa berbicara bahwa waktu adalah uang. Jika sekelompok orang dalam suatu perusahaan atau organisasi lebih banyak berdiskusi daripada action, tentu akan merugikan perusahaan tersebut. Apalagi jika lokasi brainstorming dilakukan di hotel, di mana perusahaan harus mengeluarkan uang lebih berharap hasil yang baik dan signifikan dari brainstorming untuk perusahaan.
Selain itu, kegiatan brainstorming bisa menjadi sesuatu yang membosankan jika diadakan terlalu lama karena tidak semua orang suka dengan rapat, perdebatan, berbicara di depan umum, dan sejenisnya. Karena ada orang yang lebih suka langsung melakukan action daripada banyak berbicara.
Oleh karena itu, agar brainstorming berjalan dengan efektif, batasi waktu kegiatan, mulai dari waktu penyampaian ide dan gagasan, waktu diskusi, dan juga waktu pemgambilan kesimpulan.
Itulah beberapa hal yang akan menjawab rasa penasaran Anda tentang apakah yang dimaksud dengan brainstorming, bagaimana melaksanakan brainstorming yang efektif, hingga metode apa saja yang bisa digunakan digunakan. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi Anda!
Fantastic beat I would like to apprentice while you amend your web site how could i subscribe for a blog site The account helped me a acceptable deal I had been a little bit acquainted of this your broadcast offered bright clear concept