
Tahun lalu, sempat viral suatu kasus anak di bawah usia 15 tahun yang harus menjalani terapi cuci darah akibat terkena diabetes. Banyak pihak yang merasa kaget, karena biasanya penyakit ini menyerang orang dewasa hingga lansia. Faktanya, berdasarkan data pada 2023, angka penderita diabetes pada anak telah meningkat hingga 70 kali lipat sejak 2010. Gawatnya lagi, diabetes bukanlah akhir. Diabetes pada anak bisa berkembang menjadi berbagai penyakit berbahaya lainnya, seperti kerusakan saraf yang disebut neuropati diabetes.
Karena itu, Parents, jadilah orang tua yang bijak dengan memahami, memilih, dan memilah makanan-makanan yang baik untuk anak Anda. Tidak hanya untuk melindungi anak dari kerusakan saraf akibat diabetes dan berbagai penyakit lainnya, nutrisi makanan yang tepat juga akan membantu pertumbuhan anak lebih optimal.
Ada berbagai jenis makanan yang sehat dan baik untuk anak. Dari berbagai jenis makanan tersebut, kami rekomendasikan 10 jenis makanan bergizi agar pertumbuhan anak Anda bisa optimal dan terhindar dari kerusakan saraf akibat diabetes.
Daging
Baik itu ayam, sapi, kambing, semuanya baik untuk anak. Selama Anda memasaknya dengan cara yang tepat, daging bisa menjadi sumber protein dan zat besi yang bisa memaksimalkan pertumbuhan otot dan tulang anak. Yang wajib Anda perhatikan, jangan menambah bumbu penyedap berpengawet, garam, dan MSG secara berlebihan pada anak yang sedang bertumbuh, ya. Akan jauh lebih baik, jika Anda memasaknya dengan bumbu-bumbu dan penyedap alami agar anak tahu rasa asli suatu makanan.
Ikan
Selain daging dari hewan mamalia, daging dari ikan juga sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Sudah menjadi rahasia umum, jika ikan kaya akan protein, asam lemak omega-3, hingga vitamin D yang sangat baik untuk perkembangan otak dan saraf. Selain ikan salmon, ada beberapa jenis ikan yang dianjurkan untuk dikonsumsi anak yang berasal dari lokal yaitu ikan kembung, ikan gabus, ikan tongkol, ikan patin dan ikan sepat.
Telur
Jika daging dan ikan dirasa lebih mahal, maka Anda bisa memberikan telur sebagai menu silang penggantinya. Sama seperti daging dan ikan, telur juga sumber protein hewani yang penting untuk anak. Di dalam telur terdapat protein, kolin, dan vitamin yang berperan besar untuk tumbuh kembang anak. Namun, tetap perhatikan jumlah porsi makannya, ya. Meski bernutrisi baik, kebanyakan konsumsi telur juga tidak baik untuk anak.
Sayuran Hijau

Di antara semua jenis makanan, sayuran adalah jenis makanan yang paling sering dihindari oleh anak. Padahal sayuran hijau sangat penting untuk nutrisi pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak. Dalam sayuran hijau terdapat vitamin A, vitamin C, vitamin K, folat, hingga antioksidan. Nutrisi tersebut sangat penting untuk perkembangan dan kesehatan mata, kulit, dan tulang, lho.
Jadi, Parents, coba beri contoh pada anak dengan sering makan sayuran hijau di depannya agar ia termotivasi untuk menyukai sayuran hijau, ya. Anda juga bisa mengolah sayuran hijau sekreatif mungkin agar anak bisa menyukai dan makan sayuran hijau dengan lahap.
Kacang-kacangan
Biasanya, anak kecil suka dengan kacang goreng. Tapi, yang kami maksud kacang-kacangan di sini bukan kacang goreng, ya. Kacang yang dimaksud adalah bahan makanan yang dimakan dalam bentuk kacang atau biji yang bisa dimakan secara langsung setelah dimasak. Kacang-kacangan sangat penting karena kaya protein dan serat. Beberapa kacang-kacangan yang bisa menjadi pilihan adalah kacang tanah, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kacang lentil, hingga kacang polong.
Anda bisa memasaknya (dipanggang, digoreng, dikukus, atau direbus) lebih dulu agar rasanya lebih enak sehingga anak bisa makan dengan lahap.
Buah-buahan
Sudah jadi rahasia umum jika buah-buahan itu menyehatkan. Namun, orang tua biasanya lebih sering mengganti manfaat buah-buahan dengan jus atau kapsul vitamin. Tidak sepenuhnya salah, namun akan merasakan buah secara langsung membuat anak bisa memahami rasa asli buah, bisa melatih otot mulut, serta bisa menambah nutrisi berupa vitamin, mineral, dan serat yang bisa didapat dari beberapa jenis buah.
Dalam buah segar juga terdapat nutrisi yang lebih kompleks, misalnya vitamin K dan folat pada alpukat, vitamin C dan potasium pada apel, pisang, dan jeruk, hingga serat tinggi pada pepaya. Jadi, coba beri buah segar pada anak sebelum memberikan mereka jus atau kapsul vitamin, ya, Parents.
Ubi Jalar
Anak suka keripik? Coba buat keripik sehat, tanpa perasa/pengawet, dan dimasak kering menggunakan air fryer atau dipanggang. Anda juga bisa memberikan ubi jalar yang telah direbus untuk mengganti porsi karbohidrat anak. Jika diberikan dalam porsi yang cukup, ubi jalar bisa menjaga kesehatan mata, kulit, dan saluran pencernaan. Sebab, ubi jalar memiliki kandungan vitamin A, karbohidrat kompleks, dan serat yang cukup tinggi.
Nasi Merah
Siapa bilang hanya orang dewasa yang sedang diet saja yang boleh makan nasi merah? Anak-anak juga boleh. Nasi merah lebih baik daripada nasi putih, lho. Tidak hanya karena tinggi serat, nasi merah juga memiliki kandungan vitamin dan mineral seperti itamin B, vitamin E, dan mineral seperti mangan, selenium, dan magnesium. Nutrisi tersebut bisa menjaga kesehatan jantung, tulang, dan otak.
Meski begitu, jika anak belum terbiasa, jangan langsung memberinya nasi merah, ya. Anda bisa pelan-pelan memperkenalkan anak dengan nasi merah secara perlahan, misalnya dengan mencampurnya sedikit dengan nasi putih.
Susu
Dulu, slogan “empat sehat lima sempurna” sangat populer. Slogan tersebut menyebutkan susu sebagai penyempurna. Meski sekarang slogan tersebut sudah tidak berlaku lagi, bukan berarti Anda tidak memberikan susu pada anak, ya. Susu memiliki banyak manfaat yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang anak. Misalnya, dalam susu sapi terdapat protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, berbagai jenis vitamin (vitamin D, vitamin A, vitamin B12), hingga magnesium.
Anak alergi susu sapi? Anda bisa mencari pengganti susu sapi dengan susu nabati misalnya susu kedelai dan susu almond yang tidak kalah banyak manfaatnya.
Madu
The last but not the least, makanan yang bisa juga menjadi minuman, yaitu madu. Sebelum ada obat-obatan di apotek, madu sering digunakan sebagai obat batuk. Selain sebagai obat alami, madu juga bisa menjaga kesehatan kulit dan meningkatkan kekebalan tubuh karena madu mengandung antioksidan yang cukup tinggi.
Rasa manis madu pasti disukai anak-anak, karena itu Anda bisa menjadikan madu sebagai pengganti gula. Tapi, jangan terlalu banyak, ya. Anda bisa mencampurkan madu secukupnya dengan susu, teh, atau minuman hangat lainnya agar anak bisa merasakan manfaat lebih dari madu.
Mau diet tapi makan enak? Cobain 7 makanan penurun berat badan ini, yuk!
Bagaimana? Sudah tahu mau masak apa untuk anak besok?
Pahami, pilih, dan pilah dengan bijak, ya, Parents.
Selain 10 makanan yang kami sebutkan, sebenarnya masih ada banyak makanan lainnya, seperti roti gandum, keju, kentang, hingga yoghurt yang sehat, bisa melindungi anak dari diabetes, dan membantu tumbuh kembang anak lebih optimal. Coba cari tahu lagi ya, Parents.
Poin pentingnya, kenalkan anak pada berbagai jenis makanan, mulai dari bentuk, warna, rasa asli, dan manfaatnya. Selain itu, agar anak terhindar dari diabetes yang bisa menyebabkan kerusakan saraf, ganti gula putih dengan hal lain misalnya madu, kurma, atau daun stevia. Selalu perhatikan makanan yang dikonsumsi anak baik di dalam maupun di luar rumah, ya.
Sejatinya, setiap makanan itu baik asal Anda tahu dan paham apa saja yang ada di dalam sekaligus manfaatnya. Meski makanan yang kami sebutkan tadi semuanya bernutrisi baik, Anda tetap harus memperhatikan kebersihan, cara memasak, dan porsi makannya, ya. Percuma saja jika sumber makanannya baik, tapi cara mengolah dan memasaknya salah.
Semangat, ya, Parents!
Semoga Anda sekeluarga selalu sehat dan bahagia.
See you!