Wah, minggu depan mau wawancara kerja! Jangan panik, jangan takut. Segalanya ada solusinya, kok. Pada artikel kali ini kita akan bahas 10 pertanyaan wawancara kerja yang sering ditanyakan berikut ulasannya yang dapat Anda jadikan referensi.
Memiliki pekerjaan adalah impian semua orang. Bekerja di sebuah kantor, masih menjadi favorit para pencari kerja. Terutama kantor perusahaan yang bergengsi.
Tapi, siapapun tahu, mendapat pekerjaan kantoran tidaklah mudah. Setiap langkah yang dilalui dapat selalu membuat senam jantung.
Mulai dari menyusun curriculum vitae, portofolio, hingga yang paling mengkhawatirkan adalahh sesi wawancara atau interview.
Banyak blog dan tokoh publik yang memberi penjelasan panjang dengan inti “Jangan takut dengan interview!”
Namun, tidak banyak yang menjabarkan secara detail tentang tips dan trik hingga contoh pertanyaan yang biasanya diajukan dalam wawancara kerja.
Padahal, itu penting sekali.
Pada umumnya, pertanyaan wawancara kerja selalu merangkap ganda. Tidak hanya dinilai secara eksplisit, tetapi juga implisit.
Setiap jawaban yang Anda berikan dalam sesi wawancara akan menunjukkan pengetahuan, keterampilan, dan karakter Anda.
Meski begitu, tidak ada panduan atau tips & trick yang sempurna. Dengan kata lain, tulisan yang saat ini Anda baca pun bukanlah tulisan yang sempurna yang akan sepenuhnya membantu Anda dalam proses wawancara.
Mengapa?
Ada banyak perusahaan. Ada banyak bidang kerja. Setiap perusahaan juga pasti memiliki style pertanyaan dan kualifikasi yang berbeda.
Setiap pewawancara kerja memiliki faktor objektifitas dalam penilaian mereka. Membuat pewawancara terkesan dengan jawaban Anda juga menjadi poin yang penting.
Tidak ada yang bisa tahu persis karakter setiap pewawancara kerja. Lalu apa yang bisa dilakukan?
Beruntung jika Anda menemukan artikel ini. Minimal Anda memiliki dasar pengetahuan seputar tanya jawab dalam sebuah wawancara kerja.
Mungkin tidak 100% tepat, namun paling tidak ulasan dalam artikel ini mendekati jawaban yang diinginkan para pewawancara secara umum.
Apa saja itu?
10 Pertanyaan Wawancara Kerja yang Sering Ditanyakan Beserta Ulasannya
1. Tidakkah kualifikasi Anda terlalu tinggi untuk posisi ini?
Anda ingin melamar sebuah pekerjaan. Anda memenuhi kualifikasi sesuai syarat mereka. Bahkan lebih.
Anda sangat percaya diri. Namun, tahukah Anda bahwa justru hal tersebut bisa membuat Anda terjebak?
Kualifikasi yang dicantumkan dalam sebuah job vacancy selalu menjadi standar. Ketika Anda memenuhi standar, Anda aman.
Namun, jika Anda tidak memenuhi standar, entah kurang atau melebihinya, hal itu bisa menjadi masalah.
Misalnya saja ketidakharmonisan hubungan kerja antarpegawai karena Anda merasa lebih kompeten hingga adanya tawaran kerja perusahaan lain dengan gaji yang lebih tinggi.
Pewawancara kerja tahu betul dengan hal itu. Karenanya, biasanya mereka akan menanyakan hal ini pada pelamar yang melebihi kualifikasi.
Jawaban apa yang bisa Anda berikan?
Yakinkan pada mereka, bahwa Anda tidak hanya kompeten secara keterampilan dan pengetahuan, tetapi juga dalam hal karakter. Anda yakin bahwa keberadaan Anda akan memberikan dampak positif untuk perusahaan.
Di atas kertas nampaknya kualifikasi saya di atas standar kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi ini. Namun, saya percaya, pengalaman dan keahlian yang saya miliki dapat memberikan kontribusi lebih pada perusahaan.
2. Nampaknya Anda sudah lama tidak bekerja.
Pertanyaan inilah yang sangat mungkin diajukan oleh interviewer ketika mengetahui bahwa Anda sudah cukup lama menganggur.
Mengapa mereka menanyakan ini dalam sesi wawancara kerja?
Sebenarnya, maksud interviewer menanyakan hal ini adalah untuk mengetahui kegiatan Anda selama menganggur.
Apakah Anda hanya menghabsikan waktu mencari job sambil bersantai?
Interviewer khawatir jika Anda yang cukup lama menganggur, menjadi sulit terbiasa dengan lingkungan pekerjaan baru Anda.
Bisa saja Anda yang terbiasa bersantai, sulit mengejar deadline, hingga sering terlambat masuk kantor.
Mereka juga ingin tahu kemampuan apa yang Anda asah selama menganggur. Sebab, tanpa mengasah kemampuan Anda, mereka kemungkinan besar tidak yakin dengan kinerja Anda nantinya.
Lalu, saya harus bagaimana?
Well, jika Anda saat ini masih belum bekerja, persiapkan diri Anda. Tingkatkan kemampuan dan belajarlah menguasai kemampuan baru.
Jadi, selain bisa menjadi jawaban terbaik Anda saat wawancara nanti, kemampuan baru Anda sudah pasti akan bermanfaat untuk Anda.
Sejak saya lulus dari perguruan tinggi/sejak berhenti dari pekerjaan sebelumnya, saya aktif menjadi pendamping dalam program pemberdayaan perempuan di lingkungan saya. Selain itu saya juga mengikuti pelatihan gratis pembuatan apilikasi web di android yang diadakan oleh perpustakaan umum untuk meningkatkan kemampuan IT.
3. Sebelum ini Anda sudah bekerja cukup lama di perusahaan itu. Bagaimana cara Anda menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan kerja yang baru di sini?
Di era millenial, tidak sedikit pekerja yang memilih resign dan beralih ke perusahaan lain karena ingin sesuatu yang baru.
Namun, perusahaan baru yang Anda tuju, belum tentu 100% yakin dengan kebulatan tekad Anda.
Siapa yang menjamin bahwa Anda akan memiliki kinerja yang sama atau lebih baik dari sebelumnya?
Karenanya, pertanyaan ini akan diajukan pada Anda yang sudah lama bekerja di sebuah perusahaan, lalu melamar ke perusahaan lain.
Bagaimana cara menjawabnya?
Tunjukkan bahwa dengan pengalaman kerja Anda, Anda menjadi orang yang fleksibel, mudah beradaptasi, dan lebih terbuka dengan suasana baru.
Meskipun saya bekerja di posisi yang sama selama bertahun-tahun, namun saya mempelajari banyak hal selama bekerja. Saya mempelajari sistem TI terbaru dan terlibat dalam negosiasi proyek dengan beberapa pelanggan besar. Saya juga turut menyusun sistem kerja terbaru yang menyenangkan setiap tahun di perusahaan saya demi peningkatan kreativitas pegawai.
4. Menurut Anda, apakah minimnya pengalaman Anda bisa menjadi masalah di kemudian hari?
Hal ini biasanya ditanyakan pada Anda yang baru saja lulus atau fresh graduate.
Mungkin juga ditanyakan pada Anda yang berani melamar tidak sesuai dengan kualifikasi, misalnya perusahaan A ingin merekrut pekerja dengan pengalaman kerja minimal empat tahun, namun Anda baru memiliki pengalaman kerja dua tahun.
Berpikirlah secara positif terlebih dahulu.
Tidak mungkin Anda akan dipanggil wawancara jika tidak ada yang menarik pada aplikasi lamaran kerja Anda, meski tidak sepenuhnya sesuai dengan kualifikasi perusahaan.
Lalu, untuk menjawab pertanyaan serupa, Anda harus meyakinkan interviewer bahwa Anda mampu bekerja dengan baik dan bersedia untuk diarahkan secara disiplin.
Saya memang masih pemula dalam dunia kerja. Namun, saya sudah memiliki pengalaman dan pengalaman di bidang ini dengan cukup baik.
Saya juga suka belajar hal-hal baru, dan dengan arahan yang dari Bapak/Ibu berikan, saya yakin saya akan menguasai keterampilan yang lebih baik dan bisa dengan cepat menambah wawasan dan pengalaman kerja saya.
5. Ceritakan tentang diri Anda.
Sebelum memasuki dunia kerja, kita pasti pernah mendapati pernyataan serupa. Terutama untuk mata pelajaran bahasa.
Dulu, mungkin kita menganggap pertanyaan ini sepele. Bahkan, tidak jarang seseorang menjawabnya dengan asal.
Namun, di dunia kerja pertanyaan ini tenyata cukup serius. Anda diuji di sini.
Lebih tepatnya, Anda harus bisa menceritakan tentang diri Anda seefektif mungkin.
Cerita tentang apa?
Well, everything has benefit. Jadi, ceritakan yang bermanfaat saja.
Bermanfaat untuk meningkatkan kesan Anda di mata interviewer, tentunya.
Haruskah sesuai dengan CV?
Terkadang, CV yang bagus, bisa mengesankan sekaligus menjemukan.
Karenanya, alangkah baiknya jika Anda menceritakan hal lain atau hal yang lebih detail dari apa yang ada di CV Anda.
Saat ini, saya adalah seorang penulis lepas. Saya sangat suka membaca dan melalui membaca banyak hal, saya bisa menulis banyak hal pula. Setiap hari saya terbiasa menulis dua hingga tiga artikel.
Karena kebiasaan saya ini, saya bisa dengan mudah bekerja untuk project besar dari beberapa media online dan perusahaan terkait artikel public relation dan advertising.
Selain menjadi freelance, saya juga rutin mengikuti beberapa workshop menulis untuk meng-upgrade wawasan dan keahlian saya. Saya juga cukup menguasai bidang desain grafis dan fotografi yang dapat menunjang kualitas tulisan saya.
6. Apa yang bisa Anda lakukan, sementara orang lain tidak bisa?
Bukankah tujuan dari pertanyaan tersebut sangat jelas?
Pada saat wawancara kerja, Interviewer ingin tahu keunggulan Anda berdasarkan persepsi Anda sendiri.
Inilah pentingnya mengasah kemampuan dan mempelajari hal baru.
Bahkan, sejak duduk di bangku sekolah, kita sudah sering diarahkan untuk bisa mengenali bakat dan minat untuk memperdalam keahlian dan kemampuan kita.
Di bidang marketing, hal ini dikenal dengan istilah USP (Unique Selling Point).
Anda harus tahu keunikan dan kelebihan Anda dibandingkan orang lain.
Bingung?
Anda bisa memulainya dengan membuat daftar keahlian dan pengalaman yang Anda miliki.
Seseorang yang multi skill, pasti sangat diminati interviewer. Apalagi jika hal tersebut menguntungkan bagi perusahaan yang akan dilamar.
Namun jangan terlalu bangga jika Anda memiliki pengaalaman kerja di banyak perusahaan karena hal tersebut juga memiliki nilai minus.
Coba ingat-ingat lagi, catat dan rangkai dalam sebuah kalimat yang mengesankan.
Selain ahli di bidang kepenulisan, saya juga ahli di bidang lainnya. Saya cukup ahli di bidang desain grafis dan video editing.
Sebagai bukti, Bapak/Ibu bisa membaca detail pengalaman saya selama menjadi content creator sebuah official brand dan video editor sebuah kanal Youtube.
Selain itu, saya sangat suka dengan tantangan, karenanya saya selalu bisa menyelesaikan pekerja sebelum deadline dan hampir selalu bisa memuaskan klien saya.
7. Apa pendapat Anda tentang bos Anda?
Biasanya pertanyaan ini ditujukan untuk pelamar yang sebelumnya pernah bekerja di perusahaan lain.
Tujuannya adalah untuk mengetahui pola pikir Anda terhadap peran atasan Anda, termasuk sebab Anda resign dari pekerjaan Anda.
Lalu, bagaimana cara menjawabnya? Setiap interviewer, selalu terkesan dengan sikap positif para pelamar.
Jadi, jangan sampai Anda menunjukkan kesan negatif pada hal apapun, apalagi bos terdahulu Anda meski Anda tidak menyukainya.
Selama tiga tahun bekerja, menurut saya bos saya adalah orang yang sangat disiplin dan pekerja keras. Saya sangat menghormatinya.
Tanpa beliau, saya tidak mungkin bisa memiliki pengalaman kerja yang menantang. Beliau juga sangat toleran terhadap karyawannya dan memberikan kebebasan kepada kami untuk mengambil kesempatan kerja lainnya demi kualitas diri kami.
Bisa dibilang, bos saya juga seorang motivator karena meski mengalami kegagalan, kami selalu diberi second chance untuk pekerjaan lainnya.
8. Apakah Anda tetap mengaktifkan handphone atau memeriksa pesan suara dan email saat berlibur?
Bisa jadi ini adalah pertanyaan paling subjektif dari sebuah perusahaan, yang tidak bisa kita prediksi jawaban seperti apa yang interviewer inginkan.
Karena, ada perusahaan yang ingin pegawainya tetap mengaktifkan ponselnya saat berlibur demi menjaga profesionalitasnya.
Ada juga perusahaan yang ingin pegawainya memiliki self quality time dengan mengabaikan segala urusan pekerjaan selama berlibur.
Jadi, jujurlah.
Tapi, tetap sampaikan dengan positif sebab pilihan Anda.
Beberapa orang pasti ada yang memilih untuk tetap menerima email kerja selama berlibur, dan beberapa lainnya memilih menonaktifkan segala yang berhubungan dengan pekerjaannya. Saya sangat memahami itu, karena itu adalah keputusan pribadi setiap orang.
Saya sendiri memilih untuk menonaktifkan ponsel dan surel profesional saya selama berlibur. Namun sebelum itu, saya selalu memastikan bahwa tugas-tugas saya sudah selesai.
Sedangkan untuk urusan darurat atau tugas kerja selanjutnya, saya memastikan bahwa rekan dan atasan saya sudah memahami hal-hal penting yang membutuhkan perhatian selama saya berlilbur.
9. Jika Anda boleh memilih, Anda ingin menjadi seperti siapa?
Selain penjelasan tentang diri Anda secara eksplisit, pertanyaan ini juga cukup sering dilontarkan untuk mengetahui kepribadian dan karakter pelamar.
Lebih tepatnya, interviewer ingin tahu originalitas Anda secara mendalam.
Dengan mengetahui siapa yang menjadi role model pelamar, interviewer bisa mengetahui kepribadian, kebiasaan, dan karakter terpendam Anda.
Jadi, jangan menjawab tokoh dengan penekanan pada poin visual mereka, seperti menyukai tokoh A karena ia cantik, tinggi, dan sejenisnya.
Namun, utamakanlah tokoh yang memiliki karakter positif dan berperan dalam kemajuan bidang tertentu.
Saya mengagumi Jeff Bezos. Bagi saya, dia adalah orang kreatif dengan etos kerja yang sangat baik. Ia mampu membuat gebrakan baru dengan idenya yang menentang ruang dan waktu.
Membuat sistem pembelian secara online berskala internasional, yang kemudian diadaptasi banyak negara dan melahirkan trend penjualan baru yang lebih efektif dan memudahkan orang lain.
Jeff Bezos juga dianggap sebagai orang yang tidak mengenal batas dalam mengembangkan idenya. Mulai dari buku hingga elektronik, bisa diperjualbelikan dengan etika dagang yang sah dan menguntungkan.
Kreativitas beliaulah yang memotivasi saya untuk senantiasa berpikir dengan sudut pandang yang berbeda dalam menyelesaikan problem dan menentukan hal baru apa yang perlu saya pelajari.
10. Jika Anda adalah CEO dari perusahaan, 2 hal apakah yang paling penting untuk dilakukan?
Pertanyaan ini tidak hanya untuk menguji wawasan pelamar terkait perusahaan yang dilamar, tetapi juga untuk mengetahui soft skill si pelamar, terutama di bidang kepemimpinan.
Jadi, Anda wajib mengetahui seluk beluk perusahaan yang Anda lamar.
Mulai dari kebiasaan kerjanya, prestasi yang sudah dicapai, hingga time laps atau perjalanan perusahaan tersebut.
Dari pengetahuan tersebut, Anda bisa menganalisis kekurangan dan kelebihan yang dimiliki pemimpin perusahaan tersebut.
Yang penting untuk diingat, jangan memberikan jawaban yang akan membuat orang lain merasa tersinggung, apalagi pemimpin perusahaan tersebut.
Mudah beradaptasi adalah hal pertama yang menurut saya penting untuk dilakukan.
Perusahaan perlu membuat aturan baru yang sesuai dengan kondisi saat ini. Tentu perusahaan harus memberikan wawasan kepada pegawainya sehingga mereka mampu beriringan dengan perubahan yang ada.
Digitalisasi hingga sistem kerja dari rumah, adalah hal yang sangat mungkin terjadi hingga beberapa tahun ke depan, karenanya seorang pemimpin wajib mempersiapkan perusahaannya.
Selain itu, menyesuaikan diri dengan menyiapkan plan B to Z sebagai tindakan preventif juga sangat penting.
Berikutnya adaah tentang kedisiplinnan. Beberapa proyek mengalami kegagalan karena tidak adanya keselarasan antara adaptasi dan disiplin.
Jika seorang pemimpin sudah memiliki plan B tapi ia tidak disiplin dalam menggerakkan timnya, maka hasilnya tidak akan maksimal.
Misalnya proyek perusahaan yang tertunda karena adanya pandemi, menurut saya bisa segera dilakukan, jika perusahaan bersedia mengubah agenda event dari offline menjadi online, dan seluruh divisi mau mengikuti perubahan alur kerja secara disiplin.
Itulah 10 pertanyaan wawancara kerja yang sering ditanyakan berikut ulasannya yang sering diajukan para interviewer.
Bagaimana? Sudah memahaminya?
Contoh jawaban yang ada dalam artikel ini, bisa jadi bukanlah jawaban yang sempurna.
Namun, dengan membaca artikel ini, setidaknya Anda bisa mendapat gambaran yang lebih detail tentang jawaban seperti apa yang bisa Anda berikan ketika interview.
Sederhananya, setiap pertanyaan dalam wawancara tidaklah sulit asalkan kita mengetahui dengan tepat maksud dan tujuan pertanyaan tersebut.
Masih ada banyak pertanyaan yang muncul dalam sebuah interview, selain 10 pertanyaan tersebut.
Jika Anda penasaran bagaimana cara menjawab pertanyaan lainnya, Anda bisa menulis pertanyaan tersebut di kolom komentar dan kami akan membahasnya di lain kesempatan.
Jangan lupa share jika Anda merasa artikel ini bermanfaat untuk Anda, ya 🙂
Semoga sukses selalu!