Mau coba makanan Jepang? Cobain 7 makanan Jepang yang mirip makanan Indonesia ini dulu, yuk! Dijamin enak dan pas di lidah.

Sudah akhir pekan, waktunya makan-makan!
Apakah Anda tipe orang yang suka makan makanan istimewa di akhir pekan? Kami juga!
Ada banyak makanan yang unik, tapi kadang tidak satu selera dengan lidah orang Indonesia. Jangan khawatir, Anda bisa menemukan banyak makanan unik dan istimewa yang akan mengingatkan Anda dengan makanan lokal.
Misalnya, makanan Jepang yang mirip makanan Indonesia. Karena mirip dengan kuliner lokal, jadi pasti rasanya enak dan mungkin akan menjadi makanan favorit Anda nanti.
Penasaran apa saja makanan Jepang yang mirip makanan Indonesia? Yuk, baca ulasannya berikut ini.
Ramen dan Mi Ayam

Siapa yang tidak suka mie ayam? Mi ayam termasuk makanan kaki lima yang jadi primadona. Rasanya enak, harganya relatif murah, dan sangat mudah ditemukan. Tahukah Anda jika Jepang juga memiliki makanan yang serupa? Sama-sama enak, harganya terjangkau, dan sangat mudah ditemui. Namanya ramen.
Di Jepang, ramen juga sama populernya seperti mi ayam di Indonesia. Saking populernya, terciptalah berbagai macam ramen. Ada miso ramen, tonkotsu ramen, shio ramen, shoyu ramen, hingga champon ramen. Jenis-jenis ramen tersebut biasanya dibedakan dari kuah, isian, hingga asal daerahnya.
Jika Anda tertarik mencoba ramen ala Jepang, jangan lupa bertanya tentang bahan-bahannya, ya. Terutama jika Anda seorang muslim, Anda harus bertanya tentang kehalalannya. Sebab, beberapa ramen dibuat menggunakan kaldu atau daging babi, dan mirin (sake manis).
Yakitori dan Sate Ayam

Bukan cuma Indonesia yang punya banyak jenis sate. Di Jepang ada yang namanya yakitori atau sate ayam.
Tapi, yakitori berbeda dengan sate ayam di Indonesia, ya. Bisa dibilang, yakitori adalah versi sederhananya sate ayam Indonesia. Sebab, yakitori tidak disajikan dengan bumbu kacang dan tambahan sambal pedas seperti sate ayam.
Yakitori berasal dari kata “yaki” yang artinya dibakar/dipanggang dan “tori” yang artinya daging ayam.
Berbeda dengan sate ayam yang biasanya berisi daging dan lemak ayam, yakitori memiliki banyak isian lainnya. Ada toriniku (hanya daging ayam), negima (tambahan potongan daun bawang), reba (hati ayam), sunagimo (ampela ayam), hatsu (jantung ayam), nankotsu (tulang rawan ayam), hingga kawa (kulit ayam).
Jika Anda membeli yakitori, biasanya akan disediakan dua jenis saus, yaitu shio (asin) atau tare (manis). Keduanya memiliki cita rasa yang ringan tapi membuat ketagihan.
Yakisoba dan Mi Goreng

Jika di Indonesia ada mi goreng, di Jepang ada yakisoba.
Yakisoba memiliki arti mi yang dibakar/dipanggang. Namun, sebenarnya, yakisoba ditumis di atas wajan dengan panas yang cukup tinggi, sehingga aromanya mirip seperti dipanggang/dibakar.
Yakisoba termasuk jajanan kaki lima yang sering ditemui saat festival di Jepang. Inilah yang membuat orang Jepang menyukai yakisoba. Selain karena mengingatkan mereka pada suasana festival, yakisoba memiliki rasa yang ringan, membuat ketagihan, sekaligus khas. Yakisoba yang otentik biasanya terasa khas karena menggunakan worchestershire sauce atau kecap inggris.
Jika Anda sedang di Jepang, Anda bisa menemui banyak jenis yakisoba. Beberapa di antaranya ada sosu, fujinomiya, joshu ota, okabe, utsunomiya, dan kuroishi tsuyu.
Karena popularitasnya, yakisoba juga dijual di beberapa restoran Jepang dan bahkan diproduksi dalam bentuk mi instan hingga roti isi yakisoba (yakisoba pan).
Nikujaga dan Semur

Jepang yang terkenal dengan kualitas daging sapinya, juga memiliki kuliner tradisional berbahan dasar daging sapi. Namanya nikujaga.
Kata nikujaga berasal dari gabungan niku yang berarti daging dan jaga (jagaimo) yang berarti kentang.
Sederhananya, nikujaga adalah masakan yang terdiri dari daging dan kentang. Makanan tradisional ini termasuk makanan yang orang Jepang sebut dengan Ofukuro no Aji atau masakan khas ibu. Sebab, nikujaga adalah makanan yang biasanya disajikan di rumah-rumah tradisional, istilah kerennya comfort food. Tidak heran jika orang Jepang mendefinisikan nikujaga sebagai makanan yang bisa membuat mereka rindu ibu di rumah.
Di Indonesia, makanan tradisional yang mirip dengan nikujaga adalah semur. Keduanya memiliki beberapa kesamaan yaitu terbuat dari bahan dasar daging dan kentang, dan bisa ditambah dengan berbagai macam sayur lainnya. Pada nikujaga, orang Jepang biasanya menambahkan wortel, kacang polong, dan bawang bombai. Sedangkan semur, biasanya ditambah dengan kentang wortel, tahu, tempe, hingga telur.
Dalam penyajiannya, nikujaga biasanya disajikan dengan nasi atau mi shirataki. Dimakan selagi hangat bersama keluarga, pasti rasanya Jepang banget, deh.
Kakiage dan Bakwan

Siapa yang tidak suka gorengan? 90% warga Indonesia pasti suka gorengan, makanan yang dianggap ringan, yang bisa mengganjal perut apalagi dimakan selagi hangat. Satu di antara gorengan yang digemari banyak orang adalah bakwan atau bala-bala atau ote-ote. Gorengan berbahan dasar sayur-sayuran ini tidak hanya ada di Indonesia, lho.
Di Jepang, ada versi bakwan yang tidak kalah enaknya. Namanya kakiage atau disebut juga kakiage tempura. Kakiage juga dibuat dari sayur-sayuran seperti bakwan, namun terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya.
Bakwan biasanya digoreng dalam ukuran lebih kecil daripada kakiage. Jika bakwan digoreng dalam waktu yang lama hingga agak krispi dan kecoklatan, kakiage biasanya digoreng dengan metode deep-fried dalam waktu singkat. Itulah sebabnya kakiage memiliki tekstur yang lebih lembek, sedangkan bakwan lebih krispi. Selain itu, sayuran pada kakiage biasanya dipotong lebih besar dan tepung yang digunakan tidak terlalu banyak karena hanya untuk melapisi sayuran. Sedangkan, sayuran pada bakwan biasanya dipotong dalam ukuran lebih kecil dan tipis serta menggunakan tepung lebih banyak atau sama dengan jumlah sayur.
Pilih kakiage atau bakwan, dua-duanya sama-sama enak, kok!
Sushi dan Lemper

Sushi, bisa dibilang adalah makanan yang paling banyak diingat ketika menyebut kuliner Jepang. Tapi, kita juga punya makanan khas mirip sushi, lho. Namanya lemper. Sama-sama terbuat dari beras bertekstur lengket dan memiliki isian.
Bedanya, sushi memiliki banyak varian. Ada oshizushi, norimaki, nigiri, inarizushi, futomaki, gunkan, hosomaki, uramaki, hingga temaki. Karena beberapa orang yang tidak suka sushi dengan isian potongan ikan mentah, dibuatlah sushi goreng untuk menambah cita rasa dan tekstur yang lebih disukai banyak orang.
Jika Anda tertarik mencoba sushi, kenali isian atau toppingnya dulu, ya. Karena rata-rata sushi menggunakan seafood segar seperti tuna, salmon, ikura (telur salmon), dan udang, yang bisa saja menimbulkan alergi.
Dango dan Klepon

Di Indonesia ada klepon, di Jepang ada dango.
Dango termasuk dalam jajanan tradisional atua dessert khas Jepang. Sama seperti klepon, dango terbuat dari mochiko atau tepung beras, yang kemudian dikukus atau direbus.
Jika klepon memiliki isian gula jawa dan dilapisi dengan kelapa parut, dango memiliki lebih banyak varian dan cara penyajian. Ada mitarashi dango, yang disajikan dengan saus asin manis, anko dango yang diberi topping kacang merah manis, hanami dango yang memiliki tiga warna khusus dibuat saat musim hanami, dan kinako dango yaitu dango yang dilapisi dengan kinako atau tepung kedelai manis.
Meski mirip, dango dan klepon memiliki cita rasa yang unik dan berbeda satu sama lain. Jika Anda sudah pernah merasakan klepon, tidak ada salahnya mencoba dango khas Jepang, lho.
Mau liburan ke Jogja tapi bingung mau makan apa? Intip rekomendasinya di sini, ya!
Bagaimana? Mau makan yang mana, nih?
Kalau ada kesempatan, Anda wajib coba semuanya, ya.
Selain 7 makanan tersebut, masih ada lagi makanan Jepang yang mirip makanan Indonesia. Beberapa di antaranya ada yakimeshi yang mirip nasi goreng, inarizushi (aburaage) yang mirip tahu isi, dorayaki yang mirip apem, hingga okonomiyaki yang mirip martabak.
Tapi, jangan lupa, ya. Jika Anda ingin mencoba kuliner khas Jepang, pastikan dulu bahan-bahan masakannya. Karena tidak semua bahan yang digunakan pada kuliner Jepang adalah bahan yang halal dan beberapa bahan juga bisa memicu alergi.
Selamat mencoba dan happy weekend, food lovers!