
Interview kerja atau wawancara kerja merupakan proses tahapan seleksi yang harus dilalui oleh seorang calon karyawan sebelum diterima di sebuah perusahaan atau bidang usaha yang lain. Interview kerja tidak jarang menjadi momok yang cukup menakutkan bagi sebagian calon karyawan karena pada tahap ini calon karyawan akan diberikan berbagai pertanyaan. Bukan tentang sulitnya pertanyaan tersebut, melainkan bagaimana tidak tegang sehingga lancar menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara pada saat interview kerja.
Untuk menghadapi interview kerja, umumnya calon karyawan akan mengikuti pelatihan-pelatihan interview kerja. Baik itu pelatihan yang diselenggarakan oleh umum maupun yang diselenggarakan oleh pihak sekolah atau kampus. Tujuannya tentu saja agar proses interview kerja yang sesungguhnya berjalan lancar tanpa halangan dan diterima di perusahaan yang dilamar.
Di sisi lain, pertanyaan interview kerja untuk fresh graduate biasanya berbeda dengan pertanyaan interview kerja untuk calon karyawan yang sudah berpengalaman. Tentu hal inilah yang menjadi pemicu kegugupan di mana fresh graduate akan mengikuti interview kerja yang pertama kalinya. Selain itu biasanya fresh graduate akan kebingungan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang besifat teknis karena memang belum memiliki pengalaman kerja sesuai dengan posisi yang dilamar.
Untuk lebih menjelaskan tentang apa itu interview kerja dan bagaimana cara menghadapi interview agar sukses, simak terus ulasan di bawah ini yang sudah dirangkum oleh Sejingga.com dari berbagai sumber.
Pengetian Interview Kerja

Interview kerja atau wawancara kerja adalah tahapan seleksi calon karyawan dengan tim seleksi atau rekruter melalui sebuah percakapan langsung yang dilakukan antara dua orang atau lebih. Tujuan dari proses ini adalah menggali informasi lebih dalam tentang pribadi seorang calon karyawan untuk menentukan cocok atau tidaknya calon karyawan bekerja di sebuah perusahaan.
Setidaknya, ada tiga informasi utama yang akan digali oleh pewawancara:
- Apakah kualifikasi calon karyawan cocok dengan pekerjaan yang ditawarkan
- Apakah calon karyawan mampu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan posisi yang ditawarkan dengan baik dan tepat
- Apa kelebihan dan kekurangan calon karyawan dibandingkan dengan kandidat lainnya.
Agar ketiga informasi tadi bisa didapatkan oleh pewawancara, maka dalam proses interview kerja harus terjadi pertemuan secara pribadi, bisa saling berbicara dan mendengar, serta sama-sama mengerti dengan bahasa yang digunakan.
Namun disamping keformalan tahapan rekrutmen calon karyawan, proses interview kerja bisa saja dilakukan secara non formal, seperti pertemuan di cafe, di rumah, atau saat bersantai. Maka jangan heran jika tahapan interview kerja merupakan tahapan yang paling subjektif di antara tahapan rekurtmen lainnya.
Bukan hanya untuk kepentingan perusahaan saja. Interview kerja juga merupakan peluang seorang calon karyawan untuk menjual dirinya agar menarik di mata rekruter dan perusahaan.
Selain itu, dalam proses interview kerja, seorang calon karyawan dapat mengenal lebih dalam tentang calon perusahaan serta calon atasannya karena biasanya pelamar akan mendapatkan kesempatan untuk bertanya.
Performance yang baik merupakan faktor penentu keberhasilan seorang karyawan dalam menghadapi interview kerja. Hal inilah yang menyebabkan banyak pelamar mencari informasi dan pelatihan cara interview kerja yang baik agar diterima di perusahaan.
Tahapan dan Proses Interview Kerja yang Umum di Perusahaan
Kebijakan interview kerja di masing-masing perusahaan pastinya berbeda-beda. Jika Anda adalah seorang job hunter yang sudah sering lompat-lompat tempat kerja, pasti Anda akan menemui perbedaan proses rekrutmen antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain.
Umumnya, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia menerapkan setidaknya ada 5 proses tahapan interview kerja untuk menjaring karyawan yang paling cocok dengan perusahaan. Namun tidak semua perusahaan menerapkan kelima tahapan ini, bergantung pada kebutuhan perusahaan itu sendiri.
Berikut ini tahapan-tahapan interview kerja yang diterapkan di perusahaan.
1. Screening Interview

Pada tahap awal proses screening, biasanya rekruter akan melakukan screening dokumen pelengkap yang sudah dikirimkan oleh kandidat. Screening adalah metode penjaringan kandidat dengan melihat kesesuaian antara kebutuhan perusahaan dengan kualifikasi kandidat. Pada proses ini, rekruter akan melihat resume, portofolio, CV, ijazah, dan juga profile pelamar.
Selain dari dokumen yang sudah diberikan oleh pelamar, terkadang perusahaan memiliki waktu untuk melakukan screening pelamar dengan menghubunginya secara langsung, umumnya melalui sambungan telepon, sms, atau whatsapp.
Durasi screening interview biasanya sekitar lima hingga lima belas menit saja. Bisa ditujukan untuk semua pelamar yang masuk atau sebatas random saja. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan perusahaan tentang kualifikasi pelamar dan juga meyakinkan pelamar untuk melanjutkan proses rekrutmen atau tidak.
Screening interview kerja umumnya dilakukan oleh tim dari HRD, baik itu dari internal perusahaan sendiri atau lembaga yang ditunjuk oleh perusahaan untuk melakukan proses rekrutmen calon karyawan. Di akhir sesi wawancara ini biasanya akan dijelaskan apa yang selanjutkan harus dilakukan oleh kandidat untuk proses rekrutmen selanjutnya.
2. Interview Kerja Tahap Pertama (Interview HR)

Interview kerja tahap pertama mungkin lebih familiar jika disebut dengan interview HRD, karena umumnya interview ini dilakukan oleh HRD. Pada tahap ini, penting untuk memberikan kesan yang baik dan menarik kepada HRD. Karena sekalipun skill Anda bagus, namun jika HRD tidak berkenan, maka bisa dipastikan Anda tidak akan diterima.
HRD akan menggali lebih dalam informasi yang tertera di resume, CV, atau portofolio Anda apakah sudah sesuai dengan pengalaman dan skill yang dimiliki oleh pelamar. Selain itu, HRD akan melihat kecocokan antara pelamar dengan lingkungan kerja perusahaan.
Maka penting untuk menuliskan segalanya secara jujur ke dalam resume dan CV Anda agar Anda bisa lancar saat memberikan jawaban interview kerja tahap pertama ini.
Pada interview kerja tahap pertama, Anda akan diberi kesempatan untuk menceritakan latar belakang Anda, latar belakang pendidikan Anda, skill, dan pengalaman kerja Anda. Jika Anda fresh graduate, biasanya HRD akan menyuruh Anda menceritakan seputar pendidikan yang ditempuh seperti latar belakang kuliah, aktivitas selain kuliah, tugas akhir, dan juga skripsi.
HRD juga akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dianggap penting seputar latar belakang kandidat. Jawablah dengan jujur pertanyaan HRD saat interview kerja tahap pertama dan jangan mengada-ada. HRD bukanlah orang yang mudah dibohongi, karena tentu HRD sudah punya pengalaman berhadapan dengan kandidat yang hanya bisa membual.
Bukan hanya pertanyaan dari HRD untuk kandidat. Pelamar akan diberi kesempatan oleh HRD untuk memberikan pertanyaan untuk HRD tentang banyak hal yang ingin Anda ketahui. Anda bisa bertanya tentang budaya kerja di perusahaan,fasilitas-fasilitas yang akan diperoleh, termasuk juga jumlah gaji yang akan Anda terima jika bekerja di perusahaan tersebut.
Namun pastikan untuk tetap sopan saat memberikan pertanyaan ke HRD saat interview berlangsung agar kesan Anda tetap baik di mata perusahaan.
3. Interview Kerja Tahap Kedua (Interview User)

Jika Anda sudah lolos interview kerja tahap pertama atau interview HRD, Anda akan dipanggil untuk melanjutkan interview kerja tahap kedua, atau biasa disebut dengan interview user. Yang menjadi pewawancara atau pihak yang bertanya pada tahap interview ini adalah calon atasan Anda, seperti supervisor, manajer, atau kepala divisi sesuai dengan posisi yang Anda lamar.
Sebelum mengikuti proses interview user, Anda wajib riset calon atasan Anda, minimal nama dan jabatannya, agar Anda tidak salah menyebutkan namanya jika diperlukan. Anda bisa mencarinya di media sosial profesional seperti LinkedIn dan terkoneksi dengan calon atasan Anda. Dengan begitu Anda berkesempatan untuk membangun relasi bahkan sebelum wawancara berlangsung.
Tahap interview kerja tahap kedua ini biasanya cukup membuat gugup seorang pelamar karena user atau calon atasan Anda akan menggali lebih dalam terkait pengalaman kerja, pengatahuan, kemampuan, serta kepribadian calon karyawan. Hal ini penting karena berkaitan dengan siapa mereka akan bekerja nantinya sehingga hal-hal spesifik perlu mereka ketahui. Maka tidak perlu heran jika pertanyaan-pertanyaannya akan bersifat teknis, bersifat studi kasus, atau banyak menguji kemampuan Anda.
Selain untuk mendapatkan pandangan lebih jelas tentang kualitas pelamar, calon atasan Anda dapat memastikan apakah Anda cocok untuk bekerja dengan lingkungan perusahaan atau tidak.
Tingkat keberhasilan dari interview kerja tahap kedua atau interview user ini bergantung pada kemampuan Anda untuk menjawab serta menjelaskan hal-hal teknis yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab Anda kelak. Calon atasan Anda tentu menginkan anak buah yang bisa diandalkan.
Jika Anda memiliki kemampuan atau pengetahuan yang unik, coba saja ceritakan selama itu dapat menunjang pekerjaan Anda kelak. Itu akan memberi memberi nilai tambah dan perbedaan dengan kandidat lainnya. Bisa jadi user atau calon atasan Anda tertarik dengan kemampuan Anda tersebut.
4. Interview Kerja Tahap Ketiga

Tidak semua pelamar akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tahapan ini. Interview kerja tahap ketiga biasanya dilakukan jika posisi yang Anda lamar merupakan posisi yang tinggi atau strategis, seperti supervisor, kepala divisi, senior staff, atau bahkan manajer. Interview kerja tahap ketiga ini umumnya hanya akan diikuti oleh calon karyawan senior yang sebelumnya sudah memiliki pengalaman kerja serta sudah pernah membawahi beberapa karyawan.
Yang menjadi pewawancara tentu adalah jajaran manajemen dan direksi perusahaan. Mereka harus memastikan jika posisi strategis harus diisi oleh orang-orang yang benar-benar berkompetensi di bidang manajerial.
Kalau sudah sampai di tahap ini, riset yang dilakukan oleh pelamar tentang perusahaan harus benar-benar dalam dan detil. Karena bisa jadi pertanyaan-pertanyaan yang muncul adalah pertanyaan yang berkaitan tentang strategi bisnis perusahaan ke depannya. Studi kasus, pertanyaan-pertanyaan teknis, atau diskusi, mungkin akan lebih banyak dan lebih intens di interview kerja tahap ketiga ini.
Jangan lupa juga untuk melakukan riset tentang permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi oleh perusahaan.
5. Interview Kerja Tahap Akhir (Pengambilan Keputusan)

Interview kerja tahap yang terakhir biasanya berupa pengambilan keputusan oleh pihak perusahaan dan pelamar. Pihak perusahaan, dalam hal ini HRD akan berdiskusi kembali dengan pelamar tentang lanjut atau tidaknya calon karyawan untuk mengikuti tahapan rekutmen selanjutnya.
Jika Anda dipandang kurang cocok dengan perusahaan, HRD akan menjelaskan kekurangan-kekurangan Anda pada interview kerja tahap terakhir ini. Misalnya jika hasil MCU Anda tidak memenuhi kriteria perusahaan.
Jika perusahaan sudah merasa cocok dengan Anda, HRD akan memberikan penawaran besaran gaji serta menjelaskan secara detil fasilitas-fasilitas dan tunjangan-tunjangan yang akan Anda peroleh jika Anda bekerja di perusahaan tersebut. Selain melalui lisan, penjelasan-penjelasan tersebut akan dijelaskan juga melalui tulisan agar lebih jelas dan tercatat.
Sebaiknya, jangan langsung terima semua yang sudah dijelaskan oleh HRD. Alangkah lebih baik jika Anda melakukan evaluasi semua yang akan Anda dapatkan.
Terkadang ada HRD yang memberi kesempatan beberapa hari kepada pelamar untuk membaca dan memahami isi kontrak. Gunakan kesempatan itu untuk mempelajari isi kontrak dan tanyakan semua hal yang menurut Anda belum jelas atau belum tertuang di dalam draft kontrak.
Itulah tadi penjelasan singkat tentang interview kerja, tahapan-tahapan interview kerja, serta tips agar setiap tahapan interview kerja bisa Anda lalui dengan lancar. Semua tahapan interview kerja wajib Anda ikuti dengan sebaik-baiknya karena semua tahapan tersebut berperan penting terhadap diterima atau tidaknya Anda oleh perusahaan.