Belanja, bisa dibilang kegiatan paling menyenangkan untuk wanita. Kadang kalap kalau sudah belanja. Padahal sudah sesuai shopping list. Inginnya untung, cuan, tapi gimana, ya? Berikut tips belanja hemat cuan untuk Anda!
Haloha, Buibu ~
Belanja. Aktivitas satu ini bisa jadi adalah aktivitas wajib yang paling menyenangkan untuk kaum wanita. Ya, tidak, sih?
Kalau saya, sih, iya. Hehe.
Sekali dalam sebulan, seorang wanita, terutama yang sudah berumah tangga, pasti melakukan yang namanya belanja bulanan atau monthly shopping.
Kegiatan ini bisa menjadi waktu cuci mata. Siapa, sih, yang tidak suka melihat jajaran barang yang memenuhi rak? Rasanya seneng aja gitu!
Tapi, nih, kadang kalau sudah shopping, suka kalap. Beli barang karena cuma pengen sampai beli hanya karena bonusannya storage yang kita suka warnanya.
Saya maklum, kok, Bu ~
Saya juga pernah begitu.
Tapi, lambat laun saya sadar. It’s not right for any reason.
Mungkin Anda pikir, “Kan lumayan, beli A dapat bonus B. Kalau dijual terpisah, lebih mahal, lho!”
Anda yakin?
Yakin barangnya akan terpakai? Akan habis sebelum masa expired datenya?
Yakin barangnya bagus?
Belanja, meski ini kegiatan yang menyenangkan, ada triknya, lho.
Belanja tidak sekadar membeli barang yang dibutuhkan (dan yang diinginkan) lalu bayar, selesai.
Tidak.
Dengan belanja, Anda bahkan bisa mendapatkan keuntungan alias cuan.
Kok bisa?
Oke, saya share tipsnya, ya ~
Let’s read!
1. Renungkan Shopping List
Iya, saya tahu Anda pasti berpikir kalau hampir semua ibu rumah tangga pasti akan melakukan ini. Tapi, yang saya maksud lebih dari itu.
Nenek saya sering mendaftar belanjaan h-1 sebelum belanja. Apakah Anda sama?
Ini tidak efektif sama sekali, lho.
Kalau saya, saya sudah mendaftarnya sejak h-10. Yakin, deh, kalau kebutuhan rumah sudah mulai menipis di h-10. Segera catat!
Mengapa?
Meski dapur adalah wilayah kekuasaan Anda, Anda bisa saja miss dengan satu atau dua barang karena lupa tempatnya.
Ya, setidaknya jika Anda agak enggan, coba cek satu per satu. Literally, one by one.
Lalu, jika sudah, renungkan.
Terkadang, kita membeli sesuatu yang tidak kita butuhkan. Misalnya, saya pernah ingin membuat suatu masakan. Sebenarnya, masakan itu tidak membutuhkan tepung maizena, tapi saya tiba-tiba ingin membeli dengan dalih akan membuat masakan saya lebih enak. Alhasil saya membeli tepung maizena.
Namun, sampai masa kadaluwarsanya, tepung tersebut hanya terpakai dua kali oleh saya. Lalu, terbuang.
Duh, banget, kan?
Merenungkan shopping list menurut saya sangat berguna agar pengeluaran Anda bisa lebih efektif. Juga, Anda bisa membeli barang lain yang mungkin Anda ingin dan perlukan.
2. Bandingkan Katalog Modern Mart
Ini wajib banget saya lakukan sebelum belanja. Dan, ini adalah cara cuan pertama.
Saya terbiasa belanja di supermarket seperti Hypermart, Transmart, atau versi mininya seperti Indomaret dan Alfamart.
Modern mart seperti mereka selalu memiliki katalog setiap bulan sebagai bentuk promosi. Percayalah, selalu banyak barang dan kebutuhan rumah yang dijual lebih murah di daftar katalog mereka.
Harganya pun bervariatif. Dengan kata lain, untuk barang yang sama di Hypermart, tidak sama dengan Indomaret. Bisa jadi Indomaret lebih murah, atau sebaliknya.
Misalnya, minyak goreng merk Sunco harga normalnya Rp 28.000,- per 2 liter. Ketika masuk katalog, di Hypermart harganya Rp 19.900,- sedangkan di Indomaret Rp 23.000,-.
Sama-sama lebih murah, kan?
Tinggal pilih saja.
Bagaimana kalau di tempat A yang murah hanya 3 barang, sedangkan kebutuhan Anda kebanyakan ada di tempat B?
Menurut saya, bisa belanja di dua-duanya, kok. Apalagi kalau jaraknya dekat. Kalau ingin hemat waktu, tentu pilih yang B saja. Lalu, ikuti tips selanjutnya.
3. Pilih Barang yang Lebih Murah
Semua wanita rumah tangga sepertinya dianugerahi dengan kemampuan ini ya?
Mengingat harga barang untuk mencari yang lebih murah. Para laki-laki pun ada yang heran dengan kemampuan khusus wanita ini.
Tapi ini mainstream banget, sih.
Rasanya, tidak perlu saya beritahu, Anda juga pasti melakukan ini. Namun, yang berbeda, kadang kita luput dengan volume barangnya.
Misalnya, sabun cair jenis A harganya Rp 38.000,- dan sabun cair jenis B harganya Rp 26.000,-. Merknya sama. Berada di rak yang sama. Tapi, Anda harus teliti.
Ternyata, sabun cair jenis A volumenya 540 ml sedangkan sabun cair jenis B 350ml. Lebih baik beli yang mana?
Di lain kasus, untuk groceries saya pernah melihat harga barang yang sama dengan label yang berbeda. Misalnya, ceker ayam harganya Rp 21.000,- per kilogram, sedangkan wing stick harganya Rp 32.000,- per kilogram. Karena letaknya satu area yakni daging ayam, labelnya bisa tertukar.
Satu pack ceker ayam ada yang dihargai Rp 16.000,- dan lainnya Rp 19.000,-. Anehnya, isinya lebih banyak yang harganya Rp 16.000,-. Padahal Anda berniat ingin membeli yang lebih banyak sesuai harga.
Kalau tidak teliti, mungkin yang terambil adalah pack seharga Rp 19.000,- dengan alasan harga lebih tinggi karena isinya lebih banyak. Padahal tidak.
Ya, penjual kan juga manusia. Mereka bisa juga salah.
Intinya, memilih barang lebih murah itu penting. Tapi, telitilah sebelum memasukkan barang tersebut ke dalam keranjang belanjaan Anda.
4. Perhatikan Promo Brand
Beberapa waktu lalu, Mie Sedaap sedang melakukan survei terkait promosi produk terbaru mereka di Transmart.
Caranya mudah, ada sebuah QR Code di dekat rak produk Mie Sedaap dan Anda hanya perlu melakukan scan. Lumayan kecil, ada tulisan, “Ikuti survei sekarang dan dapatkan voucher belanja senilai Rp 50.000,- untuk 17 orang pertama hari ini”.
It’s a big bonus. Sekali lagi, look around thoroughly.
Saya sendiri agak ragu. Lalu iseng ikut surveinya, dan minggu depannya saya dapat voucher tersebut via email.
Happy? Banget!
Saya akhirnya mengajak teman saya untuk belanja di Transmart agar dia bisa cuan seperti saya.
Bagi wanita rumah tangga cuan Rp 50.000,- itu lumayan sekali, kan?
Sejak saat itu, setiap ada survei di promo brand, pasti saya ikut. Meskipun, saya tahu bisa jadi saya orang ke-100 yang mungkin tidak dapat hadiah karena hadiahnya hanya untuk 17 orang saja.
Tidak ada ruginya, kok. Seperti menguji keuntungan saja.
5. Belanja, Catat, Hitung!
Saya kira ini adalah cara cuan paling mujarab, sekaligus paling perlu usaha. Mengapa?
Mengingat hal kecil agak lebih sulit daripada mengingat hal besar. Juga, membutuhkan banyak waktu dan usaha jika Anda tidak memiliki kemampuan mengingat yang baik.
Tapi, ada cara mudahnya, kok. Mudah sesaat, ya~
Saya juga tipe yang kekuatan ingatannya tidak selalu baik. Entah mengapa.
Jadi saya selalu melakukan cara ini.
Setiap berbelanja bulanan, saya selalu mencatat kebutuhan saya di ponsel. Ketika belanja, saya membuka aplikasi kalkulator dan notes di ponsel.
Setiap barang yang masuk keranjang, saya selalu catat dan hitung di kalkulator. Sungguh, one by one.
Memang agak lama, tapi itu juga bisa mengasah ingatan saya. Saya jadi lebih mudah menghafal harga barang yang sama di tiga tempat berbeda.
Tentu saja tidak langsung, butuh waktu untuk melatih kemampuan ini jika Anda seperti saya.
Hal ini sangat perlu dilakukan karena saya sering menemui kasir yang tidak hafal dengan harga barang toko mereka sendiri.
Terkadang salah hitung. Pernah juga harga di rak sedang promo, tapi dihitung harga normal.
Bagi saya, ini cukup mengganggu, dan rasanya seperti ditipu ketika hitungan kasar saya tidak sesuai dengan harga akhir di struk.
Gimana?
Mudah ya, Buibu?
Ini tips simple, bisa dicoba satu atau semuanya. Bebas.
Jika Anda punya pertanyaan atau tambahan tips lainnya, silakan tulis di kolom komentar, ya!
Happy shopping!